Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        NATO: Rusia Harus Transparan Soal Latihan Militer!

        NATO: Rusia Harus Transparan Soal Latihan Militer! Kredit Foto: Reuters/Ilya Naymushin
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, mengatakan pada hari Jumat (25/8/2017) bahwa pihak aliansi akan secara seksama menyaksikan latihan militer Rusia di wilayah Rusia barat dan Belarus bulan depan, NATO mendesak Moskow untuk bersikap transparan mengenai latihan tersebut.

        Manuver yang notabene terbesar sepanjang tahun ini, dengan tank, unit angkatan laut dan juga udara yang akan melakukan operasi di dalam dan sekitar Laut Baltik dan Utara, yang pada dasarnya telah meningkatkan kekhawatiran NATO bahwa jumlah pasukan resmi yang berpartisipasi mungkin kurang banyak.

        "Kami akan mengawasi dengan ketat latihan ini," ujar Stoltenberg kepada awak media setelah bertemu dengan Perdana Menteri Polandia Beata Szydlo dalam sebuah kunjungan untuk memeriksa penggelaran pasukan aliansi pimpinan A.S. di timur negara itu, sebagaimana dikutip dari laman Reuters, Jumat (25/8/2017).

        "Semua negara memiliki hak untuk latihan angkatan bersenjata mereka, namun negara-negara tersebut juga harus menghormati kewajiban untuk bersikap transparan," ungkapnya.

        Rusia mengatakan bahwa 13.000 tentara akan berpartisipasi dalam latihan 14-20 September, yang menurut sebuah kesepakatan internasional adalah batas untuk tidak memerlukan kehadiran pengamat eksternal. Perkiraan Barat telah menempatkan jumlah pasukan yang terlibat jauh lebih tinggi.

        Stoltenberg akan bertemu dengan menteri luar negeri Polandia, Turki dan Rumania pada hari Jumat sebelum mengunjungi pasukan NATO di Orzysz, Polandia, sekitar 57 km sebelah selatan daerah kantong Laut Baltik Rusia, Kaliningrad, tempat Moskow telah menempatkan sebuah rudal bertenaga nuklir dan unit S- 400 sistem pertahanan rudal udara.

        "(Penyebaran NATO) adalah sinyal yang jelas bahwa serangan terhadap satu sekutu adalah serangan terhadap keseluruhan aliansi," ujar Stoltenberg.

        "Masalahnya di sini adalah untuk mencegah konflik dan tidak memprovokasi mereka," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Hafit Yudi Suprobo
        Editor: Hafit Yudi Suprobo

        Bagikan Artikel: