Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Anggaran Pemberian Makanan Kepada Lansia di Surabaya Naik

        Anggaran Pemberian Makanan Kepada Lansia di Surabaya Naik Kredit Foto: Antara/Mohammad Ayudha
        Warta Ekonomi, Barcelona -

        Pihak Komisi D Bidang Kesra DPRD Kota Surabaya menargetkan anggaran untuk pemberian makanan tambahan atau permakanan untuk para lansia di Kota Pahlawan naik dari Rp11 ribu menjadi Rp15 ribu per orang pada 2018.

        Ketua Komisi D DPRD Surabaya Agustin Poliana, di Surabaya, Minggu, mengatakan anggaran permakanan lansia senilai Rp11 ribu per lansia yang sekarang diberikan sudah tidak layak lagi.

        "Kami berharap pada pembahasan KUA PPAS (Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara) APBD) 2018, nilai kelayakan anggaran pemberian makanan tambahan lansia bisa naik menjadi Rp15 ribu per orang bruto atau belum dipotong PPN. Tapi kalau bersihnya sudah dipotong PPN, per lansia mendapat Rp12.500," ujarnya.

        Menurutnya, nilai tersebut sudah mencakup nasi, lauk-pauk, buah dan air mineral. Selain menambah nilai anggaran, lanjutnya, Komisi D juga mendorong penambahan jumlah kuota lansia yang mendapatkan anggaran permakanan. Dirinya mengatakan kuota sebesar 11 ribu lansia yang ada saat ini sudah tidak relevan lagi.

        "Jumlah lansia sekarang di Surabaya sebanyak 65 ribu orang. Itu belum ditambahkan dengan jumlah anak yatim piatu dan penyandang cacat," ujarnya.

        Untuk masalah ini, kata dia, pihaknya mengharapkan peran serta dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Surabaya untuk memberikan data jumlah penduduk Surabaya yang sudah memasuki usia 60 tahun.

        "Saya pikir Dispendukcapil sudah punya datanya. Kalau jumlah lansia 65 ribu orang, maka bisa diambil tengahnya dulu 30 ribu lansia yang dapat anggaran permakanan. Hanya saja data yang ada sekarang yang baru mendapat anggaran permakanan masih sebatas 11 ribu lansia," ujarnya.

        Selain ada peningkatan nilai permakanan, lanjut dirinya, pihaknya juga berharap ada peningkatan jumlah lansia yang mendapat anggaran permakanan.

        "Tapi juga diingat, anggaran itu juga harus tepat sasaran. Untuk itu, data lansia harus seakurat mungkin," pungkasnya. (HYS/Ant)

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Hafit Yudi Suprobo

        Bagikan Artikel: