Mantan Gubernur Sumatera Utara, Syamsul Arifin, menyatakan diri siap berlaga kembali di Pemilihan Gubernur Sumut yang akan digelar tahun depan. Meski mengaku sadar pernah berstatus narapidana kasus korupsi, pria yang dikenal dengan lawakan menghiburnya itu tetap nekat mencalonkan diri melalui jalur independen. ?Bahkan, ia mengklaim memiliki massa pendukung hingga ratusan ribu orang yang akan menjadi penyokong pencalonan dirinya.?
"Massa riil saya ada lebih ratusan ribu. Ada bukti KTP-nya, mereka terus mendorong dan konsolidasi aktif. Status mantan narapidana korupsi itu kan bukan pada saat menjabat Gubernur Sumut tetapi waktu menjabat Bupati Langkat tahun 2008," kata Syamsul Arifin kepada wartawan di Media Center DPR, Jakarta, Rabu (6/9/2017).?
Lagipula, kata dia, kasus korupsinya itu terjadi sebelum KPK terbentuk, sementara semua kerugian keuangan ABPD sudah dikembalikan sebelum dipermasalahkan. Menariknya, Syamsul memberi keterangan pers didampingi politisi PDI Perjuangan yang juga pernah mencalonkan diri sebagai gubernur Sumut, Effendi Simbolon. Belakangan ini, Effendi yang menjabat Ketua Umum Punguan Simbolon Boruna Indonesia (PSBI) itu juga didengungkan bakal berlaga kembali di Pilgub Sumut.
Kepada wartawan, Syamsul mengatakan dia dan Effendi sengaja menemui pers untuk bersilaturahmi di sela kesibukan masing-masing. Mereka juga serius membicarakan dinamika Pilgub Sumut 2018.?
"Nah, kecuali kalau hula-hula (istilah Batak; kerabat yang dihormati) saya yang pakai baju batik ini (Effendi) mau maju, saya tidak berani meneruskan mendaftar ke KPU. Saya akan serahkan seluruh kekuatan untuk mendukung dia. Ada istilah di kami, lebih baik terlempar dari negara dari pada dibuang dari adat," kelakar Syamsul disambut gelak tawa Effendi yang duduk di sampingnya.
Effendi tidak menanggapi celoteh Syamsul. Padahal, beberapa kali Syamsul menunjukkan dukungan dengan mimik wajah serius, bahkan menawarkan diri sebagai anggota tim sukses.?
"Serius, kalau raja saya ini (Effendi) mau mencalonkan diri, saya siap jadi tim sukses. Jadi persoalan di Sumut ada lima, kelaparan, kemiskinan, pendidikan, kesehatan, dan? masa depan. Kita bisa atasi itu secara bersama, bekerja tanpa jarak dengan rakyat seperti cara kerja Presiden Joko Widodo," demikian Syamsul.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: