- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Peminat SUN Tinggi, Kemenkeu Matangkan Pengembangan Transaksi Elektronik
Kementerian Keuangan menyatakan minat investor ritel mengikuti penawaran SUN jenis Obligasi Ritel Indonesia (ORI) perdana cukup tinggi karena akan mendapatkan kenaikan nilai. Hal itu terlihat dari total ORI yang diterbitkan Kemenkeu sebesar Rp135 trilliun pada akhir Agustus hanya tersisa Rp59 triliun atau 36 persen.
"Itu artinya investor ritel yang mendapatkan ORI pada saat penawaran perdana segera melepas kepemilikannya untuk mendapatkan gain atau kenaikan nilai," kata Direktur Surat Utang Negara Kementerian Keuangan, Loto Srinaita Ginting, di Jakarta, Senin(11/9/2017).
Untuk itu, saat ini pihaknya sedang mematangkan pengembangan sistem transaksi penawaran SUN perdana secara elektronik. Kemenkeu pun tengah mengembangkan proyek percontohan penawaran perdana SUN jenis Obligasi Ritel Indonesia (ORI) melalui eletronik. Hal tersebut disebabkan meningkatnya kebutuhan pendanaan melalui penerbitan surat utang negara (SUN).
Ia menuturkan jika rencana tersebut dilaksanakan guna memudahkan calon investor mendapatkan penawaran perdana SUN. ?Sehingga investor ritel dapat membeli ORI pada saat penawaran perdana secara online,? tuturnya.
Tak hanya sendiri, Kemenkeu dalam hal ini pun menggandeng beberapa mitra distribusi yang terdiri dari bank, perusahaan efek dan? perusahaan keuangan elektronik atau Fintech yang terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan.
"Salah satu yang ikut proyek percontohan adalah bank Permata," ujarnya.
Ia menjelaskan, untuk dapat membeli ORI, calon investor harus mendaftar ke mitra distributor yang telah ditunjuk. Selanjutnya, calon investor tersebut harus memiliki SID (single identification) dan Rekening dana nasabah.
"Setelah lengkap data calon investor tersebut maka dia akan masuk dalam sistem SBN gate way," jelasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Rizka Kasila Ariyanthi