Pemerintah Kota Palembang memperoleh dana hibah sebesar 45 juta Australian Dollar atau sekitar Rp 500 miliar dari Negara Australia guna untuk pembangunan Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) skala perkotaan.
Melalui proses penandatanganan kontrak yang dilaksanakan hari ini, Rabu (13/9/17), mimpi Kota Palembang untuk memiliki sungai serta saluran air seperti di Jepang, secara bertahap akan segera terwujud.
"Alhamdulillah penandatanganan kontrak pembangunan IPAL yang berada di Sungai Selayur selesai. Artinya, dalam waktu dekat, pembangunan akan segera dilaksanakan," jelas Harnojoyo usai melakukan penandatanganan dikediaman dinasnya yang terletak di jalan Tasik.
Keberadaan IPAL skala perkotaan yang menjadi hibah Australia melalui Kemitraan Indonesia Australia untuk Infrastruktur (KIAT), merupakan program hibah lanjutan pemerintah Australia, melalui program Indonesia Infrastructure Initiativ (IndII) yang pernah dilaksanakan.
"Ini adalah lanjutan program yang pernah diajukan sejak tahun 2012. Alhamdulillah, tahun ini tahapan pekerjaan sudah bisa dilaksanakan," tuturnya.
Harnojoyo mengatakan, pihaknya siap menjalankan komitmen yang telah disepakati, sehubungan dengan pelaksanaan pembangunan yang akan dilaksanakan.
"Melalui program Pemerintah Australia bernama Indonesia Infrastructure Initiativ (IndII) , kami akan masksimakan atas apa yang diberikan," ungkapnya.
Lebih lanjut disampaikan Harnojoyo, proyek pembangunan IPAL skala perkotaan tersebut, sudah sejak tahun 2012 dinantikan. Dimana, setelah melalui proses cukup panjang, Palembang menjadi satu-satunya kota di Indonesia yang mendapatkan hibah tersebut.
Hal ini tentu menjadi salah satu upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang, yakni 100% pelayanan air minum, 0% wilayah kumuh dan 100% sanitasi.
"Hibah yang didapatkan untuk pembangunannya sebesar 45 juta Australian Dollar atau setara Rp500 miliar," bebernya.
Harnojoyo juga menerangkan, nantinya pembangunan IPAL ini, untuk kapasitas 22.000 sambungan. Hanya saja, akan dibangun untuk 12.000 sambungan.
Dengan fokus pada wilayah Palembang Timur, yakni Kecamatan Ilir Timur (IT) I, II dan III serta Kalidoni.
"Nanti IPAL ini untuk 12.000 sambungan dengan cakupan pipa distribusi sampai dengan delapan kilometer dari lokasi," ulasnya.
Sementara itu, Ronald Van De Kauler tim leader konstruksi manajament (konsultan) dari KIAT ini menyampaikan, tujuan dari pembangunan IPAL skala perkotaan di Palembang ini, untuk memperbaiki lingkungan.
Dimana, dapat dipastikan semua air tanah maupun sungai di Kota Palembang saat ini sudah banyak tercemar limbah rumah tangga.
"Sebagai negara yang sangat konsisten terhadap lingkungan, Pemerintah Australia ingin berbagi dalam mengatasi limbah yang berada di negara-negara sekitar melalui programnya. Dan Palembang jadi Kota yang memiliki komitmen kuat terhadap hal itu," jelasnya.
Pria yang sudah 20 tahun berada di Indonesia ini menerangkan, sistem kerja IPAL ini nantinya, melakukan pengelolaan air limbah, baik itu limbah industri maupun rumah tangga.
"Ini akan mengelola semua limbah. Tapi kami fokus terhadap limbah rumah tangga, karena saat ini secara langsung tanoa sadar mencemaru air tanah," tandasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Irwan Wahyudi
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: