BPJS Kesehatan mengklaim telah memiliki dan mengelola sebanyak 180 juta jiwa yang tergabung dalam BPJS Kesehatan. Jumlah ini merupakan pencapaian positif lantaran dalam kurun waktu 3,5 tahun, Badan Usaha milik publik yang bertanggung jawab kepada Presiden ini sudah melayani sekitar 70% orang dari total masyarakat Indonesia.
Jika dibandingkan dengan negara lain, seperti Jerman dan Belgia, butuh waktu puluhan hingga ratusan tahun untuk melakukan penetrasi fasilitas kesehatan pemerintah kepada rakyatnya. Sekretaris Utama BPJS Kesehatan, Afrizayanti mengatakan kehadiran program JKN-KIS merupakan wujud kehadiran negara.
"Tanpa waktu yang lama program ini sudah dirasakan betul manfaatnya bagi masyarakat. Selain meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia, bagi masyarakat yang sehat program ini memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian," katanya saat media gathering di Bandung, Kamis (14/9/2017).
Lebih lanjut dirinya mengatakan berdasarkan penelitian LPM FEB Universitas Indonesia, program JKN-KIS berkontribusi sebasar Rp152,2 triliun pada 2016. Kontribusi lebih besar dipercaya bisa mencapai Rp289 triliun pada 2021.
Berdasarkan laporan audit akhir 2016, sekitar 177,8 juta jiwa memanfaatkan kartu BPJS Kesehatan di fasilitas kesehatan yang tersedia pada 2016. Angka ini terus naik dibanding dua tahun sebelumnya sebesar 92,3 juta jiwa pada 2014 dan 146,7 juta jiwa pada 2015.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Gito Adiputro Wiratno
Editor: Rizka Kasila Ariyanthi