Pertumbuhan Industri Kecil dan Menengah (IKM) di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, meningkat dari semula 16.000 menjadi 16.500 unit usaha sehingga berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat.
"Meningkatnya IKM itu karena permintaan pasar cenderung meningkat," kata Kepala Seksi Industri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lebak Sutisna di Lebak, Sabtu.
Pemerintah daerah terus mengoptimalkan pembinaan juga bantuan bagi pelaku IKM agar berkembang sehingga dapat mengatasi kemiskinan dan pengangguran.
Pembinaan itu antara lain pelatihan untuk meningkatkan kualitas sehingga bisa menembus pasar domestik hingga mancanegara.
Selain itu peningkatan kemasan, pemasangan barcode, BPOM, Kemenkes, sertifikasi organik internasional dan halal yang dikeluarkan MUI.
Disamping itu juga bantuan berupa peralatan industri guna meningkatkan produksi serta efesiensi biaya.
"Kami optimistis kedepan IKM Lebak bisa menjadikan andalan ekonomi masyarakat," katanya.
Menurut dia, saat ini produksi IKM bidang aneka kerajinan makanan olahan, seperti pisang sale, keripik pisang, kerupuk emping, keripik talas, gula semut, abon ikan, keripik singkong dan lainnya.
Selain itu juga kerajinan anyaman bambu, tikar pandan, batu fosil dan batu permata kalimaya.
Penyerapan tenaga kerja IKM itu sekitar 33.000 orang dan jika dikalkulasikan 16.500 unit usaha dengan memperkerjakan rata-rata dua orang.
"Kami yakin berkembangnya IKM itu memberikan dampak positif terhadap kesejahteraan masyarakat," katanya.
Ia mengatakan, kebijakan pemerintah daerah berkomitmen untuk meningkatkan sektor usaha ekonomi kreatif masyarakat melalui usaha home industri dan terbukti terjadi peningkatan dari 16.000 menjadi 18.500 unit usaha.
Kehadiran IKM itu tentu menyumbangkan pertumbuhan ekonomi masyarakat sehingga mampu mengurangi kemiskinan dan pengangguran.
Selain itu juga peningkatan IKM sejalan dengan program 'Lebak Sejahtera' yang digulirkan Bupati Iti Octavia.
"Kami mendorong pelaku IKM terus memiliki jiwa kewirausahaan agar berkembang sehingga bisa mengatasi pengangguran," katanya. (ANT)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Gito Adiputro Wiratno
Tag Terkait: