Sebagian besar minoritas Muslim Rohingya tidak diakui sebagai kelompok etnis di Myanmar, meski telah tinggal di sana selama beberapa generasi.
Penasihat keamanan nasional Myanmar, Thaung Tun, mengatakan kepada Reuters setelah pertemuan Senin bahwa negaranya akan "memastikan bahwa setiap pengungsi yang meninggalkan rumah mereka dapat kembali ke rumah mereka, tapi ini adalah proses yang harus kami diskusikan," ungkapnya.
Dirinya menambahkan bahwa Myanmar ingin "memastikan bahwa setiap orang yang membutuhkan bantuan kemanusiaan mendapatkannya, tanpa diskriminasi. Itu adalah satu hal yang kami sepakati," ujarnya, sebagaimana dikutip dari Al Jazeera, Selasa (19/9/2017).
Boris Johnson juga mengatakan bahwa dirinya "didorong oleh diskusi kami dan oleh partisipasi perwakilan senior Burma (Myanmar), namun sekarang kami perlu melihat tindakan untuk menghentikan kekerasan dan membuka akses kemanusiaan segera".
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo