Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Soal Nikahsirri.com, Ketua RW Merasa Kecolongan

        Soal Nikahsirri.com, Ketua RW Merasa Kecolongan Kredit Foto: Dina Kusumaningrum
        Warta Ekonomi, Bekasi -

        Catur Nur Setyadi (53) yang menjadi Ketua RW di lingkungan rumah pendiri Nikahsirri.com Aris Wahyudi tak menyangka warganya tersebut menjadi incaran kepolisian. Menurutnya, Aris selama tinggal di "markas" Nikahsirri di Jalan Manggis, Perumahan TNI AU, Angkasa Puri, Jatimekar, Jatiasih, Kota Bekasi, tidak menunjukkan tingkah laku yang mencurigakan.

        "Tinggal di sini sudah tiga bulan. Saya tahu Nikahsirri itu dari Jumat kemarin. Ramai juga di grup. Orang-orang di sekitar rumah juga kaget. Lah, itu kok di Perumahan TNI AU Angkasa Puri?" urai Catur saat ditemui Warta Ekonomi di rumahnya, Bekasi, Minggu (24/9/2017).

        Pria yang saat ini masih aktif di PNS TNI tersebut mengakui bahwa selama Nikahsirri.com diluncurkan tidak ada orang-orang yang mendatangi tempat tinggal Aris. Begitu juga dengan sumpah pocong yang selama ini diberitakan, ia tidak menemukan hal tersebut.

        "Sepi-sepi saja tidak ramai. Mobil-mobil yang lewat sesuai pengamatan saya tidak ada. Biasa saja," terang Catur.

        Sebelum kasus ini, kata Catur, ada peristiwa yang berbeda yaitu penggrebekan narkoba. Jadi pengamanan pendiri Nikahsirri.com merupakan kasus yang kedua.

        "Iya kebobolan. Saya merasa kebobolan. Yang pertama itu narkoba," ungkapnya.

        Catur menambahkan kecurigaan itu berawal dari sebuah spanduk yang dipasang di tempat tinggal Aris yang juga menjadi "markas" Nikahsirri. Keyakinannya itu bertambah setelah dirinya melihat berbagai pemberitaan di media online, elektronik, maupun cetak.

        "Tadi juga diamankan juga spanduk Nikahsirri yang menjadi barang bukti," tuturnya.

        Perumahan TNI AU Angkasa Puri ini, kata Catur, sedikit dihuni TNI yang masih aktif selebihnya merupakan warga biasa. "Sekitar 5%-an lah saat ini yang menghuni regenerasinya saja," tutupnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Dina Kusumaningrum
        Editor: Cahyo Prayogo

        Bagikan Artikel: