Pejabat Myanmar: Kekerasan di Myanmar Disebabkan Aksi Terorisme
Antonio Guterres selaku Sekretaris Jenderal PBB mengatakan kepada Dewan Keamanan bahwa kekerasan terhadap Rohingya tersebut telah memasuki "darurat pengungsi tercepat di dunia, sebuah mimpi buruk kemanusiaan dan hak asasi manusia".
Guterres sebelumnya menyebut krisis Rohingya sebagai "pembersihan etnis" namun dirinya tidak mengulangi kata-kata tersebut pada hari Kamis. Sebaliknya, dirinya mengacu pada "pola kekerasan yang menggelisahkan" yang mengarah pada sebuah "pergerakan besar-besaran dari sebuah kelompok etnis".
Penasihat keamanan nasional Myanmar mengatakan bahwa krisis di negara bagian Rakhine "disebabkan oleh terorisme dan tidak didasarkan pada agama", dan dirinya mendesak Dewan Keamanan PBB untuk tidak mengambil tindakan yang memperburuk situasi.
"Tidak ada pembersihan etnis dan tidak ada genosida di Myanmar," ujar U Thaung Tun.
?Diplomat yang didampingi media akan mengunjungi Rakhine utara pada hari Senin,? pungkas U Thaung Tun, sebagaimana dikutip dari Al Jazeera, Jumat (29/9/2017).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo