Sebarkan Konten Negatif, Lebih Banyak Orang Tua Dibanding Remaja
Konten negatif dapat memicu munculnya cyberbullying. Dari 80% orang lndonesia yang menggunakan internet, hanya 42% yang sadar akan bahaya cyberbullying. Padahai setiap orang berpotensi menjadi korban dan pelaku. Seluruh konten negatif ini berpotensi dikonsumsi oleh pengguna internet yang 80% di antaranya anak muda berusia 10-29 tahun dan 30 juta merupakan anak-anak.
"Permasalahan utama di Indonesia merupakan pertumbuhan pengguna internet yang sangat cepat tidak diimbangi dengan literasi digital atau pendidikan tentang cara menggunakannya," kata Ketua Umum Gerakan Siberkreasi, Dedy Permadi, di Jakarta, Senin (2/10/2017).
Menurut Dedy, akibat dari ketimpangan itu sekarang sudah mulai kita rasakan, mulai dari penyebaran berita palsu (hoax) yang meresahkan maraknya cyberbullying di kalangan anak muda sampai pada isu banyaknya ujaran kebencian yang menggoyah persatuan. Dalam konteks keluarga, potensi bahaya ini juga mulai bisa dilihat dari banyaknya balita yang ketergantungan terhadap gawai.
"Penurunan kualitas interaksi sosial akibat dominasi percakapan digital media sosial yang menyumbang signifikan terhadap penyebab perceraian dan sebagainya. Fakta ini menegaskan, kebutuhan literasi digital di Indonesia sangat mendesak dan tidak bisa ditunda lagi. Usaha ini hanya bisa efektif jika dilakukan secara masif, sistematis, dan sinergis. Siberkreasi hadir untuk memfasilitasi kerja bersama seluruh komponen. Jadi, kuncinya adalah kerja bersama,? papar Dedy.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Dina Kusumaningrum
Editor: Rizka Kasila Ariyanthi
Tag Terkait: