Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perangi Kejahatan Seksual di Ruang Digital

Perangi Kejahatan Seksual di Ruang Digital Ilustrasi: Wafiyyah Amalyris K
Warta Ekonomi, Kalimantan Barat -

Dalam rangka kampanye Gerakan Nasional Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi menyelenggarakan webinar Literasi Digital #MakinCakapDigital 2023 untuk segmen komunitas di wilayah Kalimantan dengan tema "Mari Lawan Kejahatan Seksual, Kenali Jenisnya di Ruang Digital" pada Kamis (10/8/2023).

Kali ini hadir pembicara-pembicara program kegiatan Literasi Digital #MakinCakapDigital di tahun 2023 yang ahli di bidangnya untuk berbagi antara lain Mafindo Samarinda, Muhammad Aswad; dan Dosen dan Praktisi digital, Adhi Prasnowo; serta kepala unit ICT UNDIPA Makassar, Erfan Hasmin.

Baca Juga: Buntut Polemik TikTok! Kemendag Bakal Pisahkan Izin Medsos dan Social Commerce

Survei terbaru sari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet (APJI) 2023 menyebutkan, pengguna internet di Indonesia terus bertambah setiap tahunnya, kini bahkan mencapai 215 juta. Adapun menurut data BPS pada 2018 dari tiga sub indeks, Indeks Pembangunan Teknologi Informasi dan Komunikasi (IP-TIK) Indonesia, sub indeks keahlian yang memiliki skor paling rendah menurut data yang dirilis 2019. 

"Hal ini membutuhkan akselerasi literasi digital dalam mengakses, mencari, menyaring, dan memanfaatkan setiap data informasi yang diterima dan didistribusikan dari dan ke berbagai platform digital," ungkap Mafindo Samarinda, Muhammad Aswad saat menjadi narasumber kegiatan literasi digital #makincakapdigital 2023 untuk segmen komunitas di Kalimantan, Kamis (10/8/2023).

Penguasaan perangkat digital dari software dan hardware, serta penggunaan media sosial, loka pasar atau marketplace dan sistem pembayaran elektronik sudah menjadi keseharian masyarakat. Namun selain itu perlu ada pemahaman etika digital dalam berinteraksi dengan pengguna lainnya, di mana ada konten dan tindakan yang dilarang seperti hoaks, perundungan, termasuk pelecehan seksual online. Tindakan pelecehan seksual di ruang digital bisa berupa mengirimkan gambar maupun komentar tidak pantas melalui pesan teks. 

"Dampak pelecehan seksual ini akan memengaruhi mental dan emosional, trauma dan gangguan stres, mengganggu pola hubungan, bahkan gangguan citra tubuh," sambung Dosen dan Praktisi, Adhi Prasnowo di kesempatan yang sama. 

Pada akhirnya kebanyakan korban pelecehan seksual tidak mau mengungkap kejadian. Sebab hal ini menimbulkan rasa malu, ketakutan dan ancaman, serta rendahnya harga diri hingga takut menghadapi kenyataan. 

Narasumber lainnya, Kepala Unit ICT UNDIPA Makassar, Erfan Hasmin menambahkan pelecehan seksual  membuat seseorang merasa terancam, dieksploitasi, dipaksa, dihina, kesal, dan didiskriminasi.

Baca Juga: Tega! Anak Berkebutuhan Khusus di Tangerang Jadi Korban Pelecehan Seksual Pria 55 Tahun

"Untuk menghindari kejahatan pelecehan seksual di ruang digital, jangan sembarangan menerima ajakan pertemanan, gunakan pengaturan privasi di akun, jangan sembarangan mengupload foto, dan jangan menceritakan kehidupan pribadi di media sosial," sarannya. 

Sebagai informasi, Webinar Makin Cakap Digital merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo) bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi. Adapun informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dapat diakses melalui Website literasidigital.id atau akun Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Literasi Digital Kominfo dan Youtube Literasi Digital Kominfo.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Advertisement

Bagikan Artikel: