Produsen mobil Prancis Renault berjanji untuk meningkatkan penjualan sebesar 44 persen pada 2022 dalam rangka memperluas jajaran mobilnya untuk pasar negara berkembang serta memperluas keunggulan biaya rendah ke mobil hibrida dan listrik.
Renault diperkirakan akan tumbuh lebih cepat dari Nissan, menurut rencana jangka menengah yang diresmikan pada Jumat (6/10/2017) karena mengejar keunggulan mitra aliansi di China dan mendapat keuntungan dari investasi baru-baru ini di Iran, India dan pasar Rusia yang rebound.
Rencana Renault tersebut juga sejalan untuk meningkatkan penjualan menjadi 5 juta kendaraan pada 2022 dari sebesar 3,47 juta pada tahun lalu. Sementara itu, Renault juga mengejar marjin operasi sebesar 7 persen dan pendapatan 70 miliar euro ($82 miliar), tujuan yang diumumkan pada Februari lalu.
Renault berjanji pada hari Jumat bahwa marginnya akan bertahan di atas 5 persen selama tahun intervensi, karena menghasilkan 4,2 miliar euro dalam peningkatan produktivitas kumulatif dan menginvestasikan 18 miliar euro untuk penelitian dan pengembangan.
Aliansi Renault-Nissan-Mitsubishi bulan lalu mengumumkan target penjualan 14 juta kendaraan untuk tahun 2022, dimana kedua pembuat mobil Jepang tersebut akan menyumbang 9 juta pengiriman dan meningkat sekitar 37 persen dari total gabungan pada tahun lalu, sebagaimana dikutip dari Reuters, Jumat (6/10/2017).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo