Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Renault & PSA Tutup Pabrik di China Hingga Maret

Renault & PSA Tutup Pabrik di China Hingga Maret Kredit Foto: Reuters/Benoit Tessier
Warta Ekonomi, Jakarta -

Produsen mobil asal Prancis, Renault dan PSA Group, memperpanjang penangguhan kegiatan industri mereka di China hingga Maret nanti akibat wabah corona. Keduanya memiliki pusat produksi di Kota Wuhan dan Provinsi Hubei, tempat wabah virus bermula.

Kota Wuhan yang berpenduduk 11 juta jiwa hampir ditutup oleh pihak berwenang China untuk mencegah penyebaran virus. Pembuat mobil lain, termasuk Nissan dan Honda, mengumumkan tetap menutup pabrik-pabrik mereka di daerah itu.

Baca Juga: Luca de Meo Jadi CEO Baru Renault, Tugas Berat Menanti

Seorang juru bicara PSA Group mengatakan, pihaknya menyerahkan keputusan kepada pihak berwenang di China tentang kapan produksi akan dilanjutkan. Pabrik PSA dan Dongfeng Motor di Wuhan akan dibuka kembali pada 12 Maret. Perusahaan ini telah mengevakuasi pekerja yang berkewarganegaraan Prancis, Januari lalu.

"Pabrik Renault di Wuhan yang beroperasi dengan Dongfeng akan ditutup hingga 10 Maret. Renault secara ketat memantau situasi dan secara ketat pula menerapkan semua yang diputuskan pemerintah setempat dan WHO," kata juru bicara tersebut, seperti dikutip Autonews, Selasa (25/2/2020).

Pabrik Renault Group di Busan, Korea Selatan yang memproduksi mobil Renault-Samsung Motors juga ditutup mulai awal Februari hingga 17 Februari sebagai tindakan pencegahan virus. Belum diketahui dampak penutupan pabrik di China terhadap pabrik-pabrik mobil Renault di seluruh dunia.

Menurut sang juru bicara, Renault tidak bisa membatasi dampak krisis ini pada area geografis tertentu. Sebab semua pabrik menggunakan komponen dari China. Kompleksitas rantai pasokan dan ketidakpastian tentang tindakan pembatasan di China membuat Renault tak dapat memperkiraan dampaknya secara akurat.

Renault, kata juru bicara tersebut, telah dipersiapkan untuk tingkat krisis ini. Perusahaan ini telah bekerja dengan pemasok dan perusahaan transportasi dalam kondisi darurat. Sementara, operasional PSA di Eropa tidak terpengaruh oleh kekurangan suku cadang. "Tidak ada dampak signifikan pada hasil pada tahap ini," katanya.

Usaha patungan PSA dengan Dongfeng Motor yang disebut DPCA punya dua pabrik perakitan di China, yakni di Wuhan dan Chengdu. Pabrik tersebut menghasilkan mobil Peugeot dan Citroen untuk pasar China dan Asia. DPCA juga membuat mesin dan transmisi di sebuah pabrik di Xiangyang, beberapa di antaranya diekspor ke Eropa. Ada pusat litbang di Wuhan dan Shanghai.

Usaha patungan kedua, PSA dengan Changan Automobile dikenal sebagai CAPSA yang membangun dan menjual model DS, sedang dalam proses dibubarkan. Ada pabrik perakitan, pabrik komponen, dan pusat litbang di Kota Shenzhen, China Tenggara.

Penjualan PSA Group di China turun 55 persen pada 2019 menjadi 117.084 unit kendaraan. Menurun tajam dari penjualan 2014 yang melampaui 700.000 unit. September lalu, PSA mempresentasikan rencana perubahan haluan di China. Menyerukan profitabilitas pada 2021 dan peningkatan volume penjualan menjadi 400.000 unit pada 2025.

Sementara, usaha patungan Renault dengan Dongfeng yang disebut DRAC memproduksi Renault Captur, Kadjar, Koleos, dan powertrain. Pembuat mobil ini memiliki usaha patungan terpisah dengan Jinbei Brilliance yang memproduksi SUV dan minibus. Pabriknya di Shenyang, China Utara.

Operasi ketiga yang disebut EGT-NEV memproduksi minicar listrik Kota K-ZE di Shiyan, sebelah Barat Wuhan. Penjualan dari tiga usaha patungan Renault di China tahun lalu sebesar 179.571 unit, turun 17 persen dari 2018.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lili Lestari
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: