PT Monex Invstindo Futures (Monex) menyatakan jika kenaikan harga kedelai dan minyak WTI berpeluang topang penguatan CPO. Harga CPO berpeluang kembali naik pada hari ini setelah dibuka lebih tinggi di level 2.744 ringgit per ton di tengah sentimen kenaikan harga minyak mentah dan harga kedelai. Namun, kenaikan harga CPO berpotensi terbatas jika mata uang ringgit menguat.
Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) bergerak lebih tinggi pada awal perdagangan hari Senin ke level USD49.50, hentikan penurunan sebesar 2% dari hari Jumat karena adanya ekspektasi bahwa Arab Saudi yang akan melanjutkan langkah untuk membatasi output dalam upaya mendukung kenaikan harga.
Selain itu, yang menjadi pemicu kenaikan harga minyak WTI adalah jumlah pengeboran rig untuk minyak baru di Amerika Serikat turun.?
Harga kontrak minyak kedelai AS pada hari ini naik untuk empat sesi beruntun karena adanya kekhawatiran terhadap cuaca kering di Amerika Selatan yang memicu harga minyak kedelai ke level tertinggi dua pekan.?
Sementara itu dari pergerakan ringgit, terpantau pukul 10:21 WIB menguat sekitar 0.14% di level 4.230.?
Ringgit yang menguat akan membuat harga CPO menjadi lebih mahal untuk para pemilik mata uang lainnya.?
"Untuk sisi teknikalnya, level resisten terdekat terlihat di area 2.765, menembus ke atas dari zona tersebut dapat memicu kenaikan lebih lanjut menguji ke 2.790. Sementara itu untuk sisi bawahnya, area 2.700 menjadi level support terdekat, break di bawah area tersebut seharusnya akan memicu pelemahan lebih lanjut menargetkan ke area 2.675," kata Research Staff & Market Analyst Monex Investindo Futures, Faisyal.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Fauziah Nurul Hidayah
Tag Terkait: