PT Garuda Maintenance Facility (GMF) Aero Asia hingga kuartal III 2017 membukukan pendapatan sebesar USD310,5 juta atau tumbuh 15% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Direktur Utama GMF Iwan Joeniarto mengatakan angka ini pun melampaui target pendapatan kuartal III 2017 yang diperkirakan sebesar USD304,4 juta atau tumbuh sebesar 102% dari proyeksi awal.
"Kontribusi pendapatan yang positif ini dihasilkan dari pertumbuhan pendapatan oleh lini bisnis component maintenance sebesar 25%, airframe maintenance 18 %, dan engine maintenance sebesar 15%," kata Iwan di Jakarta, kemarin (23/10/2017).
Di periode yang sama, perusahaan juga mencatat kenaikan laba bersih sebesar USD38,1 juta atau meningkat 8,9% dari kuartal III 2016 sebesar USD35 juta. Atas capaian ini, lanjut dia, perseroan pun optimis dapat mencapai target yang telah ditetapkan hingga akhir tahun nanti.
Ia mengatakan setelah 15 tahun memisahkan diri dari induk usahanya Garuda Indonesia, perseroan terhitung mencatatkan keuntungan yang cukup signifikan dari tahun ke tahun. Apalagi, GMF baru saja melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) 10 Oktober 2017 lalu. "Menjadi perusahaan terbuka merupakan langkah awal kami untuk berkembang lebih pesat lagi," imbuhnya.
Dengan pencapaian kinerja yang positif serta didukung oleh operational excellence, pihaknya berkeyakinan GMF memiliki fundamental yang cukup kuat untuk berkancah di pasar modal. "GMF juga terus meningkatkan pendapatan dari pelanggan-pelanggan sehingga rasio pendapatan dari non Garuda Indonesia Group lebih besar dalam kurun waktu 3 tahun mendatang," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Fauziah Nurul Hidayah