PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMF) dalam melaksanakan penawaran umum perdana saham (IPO) akan melepas sebanyak-banyaknya 10,89 miliar saham baru atau setara dengan 30 persen dari modal ditempatkan dan disetor dalam perusahaan.
Direktur Utama GMF, Iwan Joeniarto mengatakan jika dari total saham baru yang akan dilepas oleh GMF sekitar 10 persen akan ditawarkan kepada investor strategis.
?Investor Strategisnya masih kami cari," ujar Iwan, di Jakarta, Senin (11/9/2017).
Sementara, sisanya sebesar 20 persen dari saham IPO tersebut akan ditawarkan kepada institusi keuangan dan kepada karyawan GMF melalui program Employee Stock Allocation (ESA). Perusahaan masih menerbitkan saham baru yang diperuntukan kepada manajemen atau karyawan atau Management Stock Option Program (MSOP).
"Financial investor yang kita akan cari baik dari dalam maupun luar negeri di Jakarta, Singapura, Hongkong dan Kuala Lumpur," terangnya.
Anak usaha PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) yang bergerak di industri mantenance, repair and overhaul (MRO) pesawat ini mengincar dana IPO sebesar Rp4,24 triliun hingga Rp5,553 triliun, di mana harga saham dipatok pada kisaran Rp390 per saham hingga Rp510 per saham. Sekitar 60 persen dana hasil dari IPO akan digunakan GMF untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas di line maintainance, repair & overhaul. Lalu, 15 persen akan dialokasikan untuk refinancing, sisanya 25 persen untuk kebutuhan modal kerja.
"Rencana ekspansi akan berfokus pada peningkatan kapasitas dan kapabilitas dengan cara memperbarui teknologi dan skill sumber daya manusia sehingga GMF dapat menjadi total solutions provider, memberikan layanan terintegrasi bagi pelanggan kami. Selanjutnya GMF akan melakukan pengembangan dengan memperbesar pasar kami dan menambah footprint global kami," ujarny.
Dalam aksi ini, GMF menunjuk PT Mandiri Sekuritas (Mansek), PT Bahana Sekuritas, PT Danareksa Sekuritas, dan PT BNI Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisis saham (joint lead underwriters). Masa penawaran saham GMF akan berlangsung dari 11 September hingga 21 September 2017.
Lebih lanjut, Iwan menyebutkan jika IPO juga merupakan langkah startegis bagi perusahaan untuk mewujudkan visi menjadi top 10 MRO in tje world dengan pendapatan mencapai US$1 miliar di tahun 2021 mendatang.
"Bersama manajemen yang kompeten dan teknisi yang handal, rekam jejak perusahaan dan prospek usaha yang baik, kami yakin IPO GMF akan mendapat respon yang positif," tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Rizka Kasila Ariyanthi
Tag Terkait:
Advertisement