Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pefindo Yakin Penerbitan Obligasi Makin Marak di Tahun Anjing Tanah

        Pefindo Yakin Penerbitan Obligasi Makin Marak di Tahun Anjing Tanah Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Penerbitan surat utang atau obligasi pada 2018 diprediksikan akan semakin semarak. Analis PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) Hendro Utomo memproyeksikan total obligasi yang akan diterbitkan pada tahun anjing tanah itu akan mencapai Rp155 triliun hingga Rp158,5 triliun yang terdiri dari Medium Term Note (MTN), obligasi, dan sukuk.

        "Dengan? asumsi kondisi makro tetap sesuai dengan proyeksi 5,1 persen hingga 5,4 persen, inflasi terkendali, suku bunga stabil maka penerbitan surat utang di 2018, perkiraan Pefindo ada di-range Rp155 triliun-Rp158,5 triliun," ujarnya di Kantor Pefindo, Jakarta, Selasa (21/11/2017).

        Ia menuturkan bahwa merebaknya penerbitan obligasi dipengaruhi oleh kondisi makro ekonomi yang tanah air yang semakin membaik. Kemudian juga dikarenakan banyaknya surat utang yang jatuh tempo. "Sehingga diyakini akan banyak emiten yang melakukan refinancing untuk menutup jatuh tempo utang melalui penerbitan utang baru," ungkap Hendro.

        Sementara itu, terkait dengan potensi penyerapan surat utang tahun depan, Ia memandang idealnya ada porsi investor asing yang cukup signifikan untuk meningkatkan likuidtas penyerapan obligasi terutama obligasi korporasi. Namun, Hendro mengungkapkan bahwa investor asing seringkali menangguhkan investasi ke obligasi korporasi karena melihat risiko nilai tukar mata uang. Kondisi ini dieprkirakan masih akan berlangsung? hingga jangka menengah.

        "Pandangan investor terhadap risiko rupiah masih rentan volatilitas sehingga itu menyebabkan keengganan minat investor asing meningkatkan portofolionya di Indonesia," jelas dia.

        Selain itu, investor asing lebih menyukai investasi pada surat utang pemerintah karena mereka tidak memahami detail kinerja korporasi. Oleh karenanya, investor asing masih mengkhawatirkan risiko kredit perseroan.

        "Mereka belum familiar dengan emitennya. Oleh karena itu, harus terus dilakukan sosialisasi untuk meningkatkan obligasi korporasi," tandasnya.

        Lebih lanjut Ia menyebutkan hingga Oktober 2017 ini, Pefindo mencatat penerbitan surat utang sudah mencapai Rp137 triliun. Dalam mandate Pefindo, Hendro menyebutkan masih ada sekira Rp26,8 triliun surat utang yang belum diterbitkan. Terdiri dari MTN sebesar Rp14,1 triliun?dan obligasi Rp7,8 triliun. Selain itu, masih ada mandate rencana realisasi Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) sebesar Rp3,4 triliun, serta PUB baru sebsar Rp1,3 triliun. Lalu, masih ada sukuk sebesar Rp200 miliar yang berlum diterbitkan.

        "Peneribitan surat utang tahun ini, kita melihatnya capaian Oktober Rp137 triliun dengan tambahan mandate Rp26,8 triliun, totalnya sekitar Rp163 triliun. Jadi, Rp150 triliun mungkin masih bisa," pungkasnya.?

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Annisa Nurfitri
        Editor: Fauziah Nurul Hidayah

        Bagikan Artikel: