Bekraf Optimis Ekonomi Kreatif Jadi Ujung Tombak Ekonomi Terbaru Indonesia
Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) optimis jika ekonomi kreatif ke depan akan menjadi ujung tombak ekonomi terbaru Indonesia karena bisa menyerap banyak tenaga kerja melalui lapangan pekerjaan baru yang tercipta.
Pasalnya, pada 2015 lalu saja ekonomi kreatif menyumbang sekitar Rp862 triliun atau 7,83 persen terhadap total PDB Indonesia. Hal ini disampaikan oleh Wakil Kepala Bekraf Ricky Pesik, dalam acara konferensi pers Bekraf Indonesia Kreatif Ekonomi Outlook 2017, di Jakarta, Selasa (28/11/2017).
"Selain itu, ekspor ke berbagai negara dan peningkatan nilai tambah jadi penopang industri kreatif jadi poros ekonomi Indonesia. Hal inilah yang berusaha dikembangkan okeh Bekraf sejak tahun 2015," katanya.?
Menurutnya, dengan ditopang ilmu teknologi, pengetahuan, informasi dan inovasi yang mumpuni, ekonomi kreatif mampu memberikan dampak yang cukup besar. Jika dilihat dari hasil riset yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) dan Bekraf pada 2015, sektor ekonomi kreatif berhasil menyerap 15,9 persen tenaga kerja dan menyumbang nilai ekspor sebesar USD19,4 miliar.
Bekraf pun menggandeng sebanyak 16 subsektor usaha kreatif dalam arah kebijakan ekonomi kreatif yang terdiri dari kreasi, produksi, distribusi, konsumsi, dan konservasi untuk menciptakan ekosistem yang baik di masa depan. Setiap Deputi Bekraf telah mengadakan berbagai kegiatan sepanjang tahun 2016 dalam upaya untuk menciptakan ekosistem ekonomi kreatif tersebut.
"Sebagai bagian dari mandatnya, Bekraf bertanggung jawab untuk menerbitkan data, informasi, dan laporan mengenai ekonomi kreatif sebagai panduan bagi para pelaku usaha dan pemangku kepentingan ekonomi kreatif di Indonesia," tandasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Fauziah Nurul Hidayah
Tag Terkait: