Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ini Kecurangan Ojek Online yang Perlu Diketahui

        Ini Kecurangan Ojek Online yang Perlu Diketahui Kredit Foto: Cahyo Prayogo
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Keberadaan penyedia transportasi daring atau online patut diacungi jempol karena membuka lapangan pekerjaan bagi jutaan masyarakat luas. Selain itu, fitur-fitur yang ditawarkan pun memudahkan pengguna seperti mengorder ojek, makanan, atau berbelanja kebutuhan sekalipun.

        Namun, seiring banyaknya para mitra atau sebutan untuk pengemudi yang bergabung, tak sedikit pula mengeluhkan masalah yang ada. Misalnya, susah mendapat orderan, alhasil para sopir melakukan tindakan curang agar memperoleh "sewa".

        Kecurangan tersebut banyak dilakukan terlebih mereka memiliki perkumpulan ojek online. Dari beredarnya informasi ini, pengemudi latah sekadar ikut-ikutan hanya ingin mendapatkan pundi-pundi uang.

        Kecurangan tersebut?di antaranya order fiktif. Kalangan pengemudi biasanya menyebut Opik. Namun, ada beberapa sopir juga melakukan hal tersebut dan ada yang idealis menghindari kecurangan Opik.

        Dari obrolan Warta Ekonomi dengan pengemudi yang enggan disebutkan namanya, dapat disimpulkan beberapa alasan dilakukan oleh pengemudi, di antaranya mengejar poin. Hal ini karena semakin banyak orderan, bertambah juga poin yang dikumpulkan.

        "Orang sengaja order buat nyari job palsu. Jadi, dia buat untuk dirinya. Mencari poin," katanya, Rabu (29/11/2017).

        Selanjutnya, ada sistem tuyul. Mungkin sebagian pengguna begitu familiar mendengar istilah tersebut. Sistem tuyul ini membuat?pengemudi bisa menjemput penumpangnya walapun jauh dari titik lokasi.

        "Kalau 'tuyul' itu kita download aplikasi maps. Jadi maps kita bisa ubah. Tanpa kita di tempat tersebut," ungkapnya.

        Tak hanya itu, di titik keramaian pun pengemudi juga susah mendapatkan penumpang karena telah di-booking?oleh pengemudi lain. Jadi, untuk mendapatkan orderan sangat kecil. "Misalnya, saya lagi mangkal di mall itu kadang susah sekali dapatnya. Karena banyak juga yang sudah ngetapin," tandasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Dina Kusumaningrum
        Editor: Fauziah Nurul Hidayah

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: