PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) tampak tertekan dalam kinerja keuangannya di September tahun ini. Hal tersebut terlihat dari perolehan laba bersih perusahaan yang anjlok 63,62% menjadi Rp129,61 miliar.
Padahal, pada periode yang sama tahun lalu, KIJA masih sanggup membukukan laba bersih Rp356,35 miliar. Patut diduga susutnya laba bersih perusahaan terimbas dari susutnya pendapatan keuangan yang dihasilkan dari selisih kurs.
Direktur Kawasan Industri Jababeka Hyanto Wihadhi mengatakan laba selisih kurs atas aktivitas pendanaan pada kuartal tiga tahun ini hanya mencapai Rp1,37 miliar. Padahal, di periode yang sama tahun lalu, pos keuangan ini masih sanggup membukukan laba Rp229,62 miliar.
"Beban pokok penjualan dan pendapatan jasa juga meningkat ke angka Rp1,47 triliun dari periode yang sama tahun lalu Rp1,19 triliun," katanya di Bursa Efek Indonesia, Kamis (30/11/2017).
Meskipun begitu, penjualan dan pendapatan jasa perusahaan berhasil tumbuh signifikan. Tercatat pos penjualan perseroan naik 20,29% menjadi Rp2,23 triliun dari periode yang sama tahun lalu Rp1,93 triliun.
Pendapatan terbesar masih dihasilkan dari pembangkit tenaga listrik yang menyumbang pendapatan sebesar Rp1,14? triliun. Kemudian disusul oleh penjualan tanah matang yang membuahkan angka pendapatan Rp409,57 miliar atau naik 38,21% dari periode yang sama tahun lalu Rp296,32 miliar.?
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Gito Adiputro Wiratno
Editor: Fauziah Nurul Hidayah
Tag Terkait: