Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyatakan pembentukan holding BUMN pertambangan bakal memperkuat penguasaan negara terhadap cadangan sumber daya mineral yang saat ini mayoritas sumber produksinya dikuasai oleh asing atau swasta. Holding BUMN diyakini juga akan meningkatkan nilai tambah sumber alam mineral dan batu bara yang selama ini belum diproduksi secara optimal.
Kepala Bagian Hubungan Masyarakat dan Protokol Kementrian BUMN Ferry Andrianto mengungkapkan dalam jangka pendek, holding baru ini akan segera melakukan serangkaian aksi korporasi, di antaranya pembangunan pabrik smelter grade Alumina di Mempawah, Kalimantan Barat, dengan kapasitas sampai dengan 2 juta ton per tahun, pabrik Ferro Nickel di Buli, Halmahera Timur berkapasitas 13.500 ton per tahun, dan pembangunan PLTU di lokasi pabrik hilirisasi bahan tambang sampai dengan 1.000 MW.
Sementara dalam jangka menengah, holding industri pertambangan akan terus melakukan akuisisi maupun eksplorasi wilayah penambangan, integrasi, dan hilirisasi hingga akhirnya memiliki size sebagai salah satu perusahaan yang tercatat dalam Fortune 500 Global Company.
"Melalui berbagai kegiatan usaha tersebut diharapkan keberadaan holding industri pertambangan akan memberi manfaat bukan hanya bagi perusahaan holding dan anak perusahaan anggota holding, namun juga bagi pemerintah dan masyarakat. Pendapatan negara akan bertambah melalui berbagai pajak, royalti, serta dividen. Selain itu juga dari optimalisasi pemanfaatan sumber daya alam dan peningkatan nilai dari kegiatan hilirisasi," kata Ferry di Jakarta, Selasa (5/12/2017).
Sementara bagi masyarakat, keberadaan holding BUMN industri pertambangan akan memberikan manfaat melalui peningkatan kegiatan Bina Lingkungan dan CSR di bidang pendidikan, peningkatan keterampilan, kesehatan, dan kelestarian lingkungan.
"Berkembangnya industri pengolahan tambang dan mineral juga akan mampu menyerap ribuan pekerja baru, meningkatkan kegiatan ekonomi daerah, serta mendorong harga produk yang lebih bersaing," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Fauziah Nurul Hidayah