Operasi Pasar (OP) yang dilakukan PT Pertamina (Persero) di berbagai wilayah memastikan bahwa pasokan LPG tiga3 Kg masih dalam status aman.
Selain untuk memastikan keamanan pasokan, OP tersebut juga dilaksanakan supaya penyaluran LPG tiga kg tersebut tepat sasaran, yakni kepada masyarakat yang tidak mampu.
Pada OP yang dilakukan di wilayah Sumatera, Kalimantan, dan Jawa Tengah, pasokan LPG tiga kg terpantau aman. Hal tersebut berdasarkan data dari Kabupaten Indralaya, Sumatera Selatan, di mana telah disediakan 560 tabung LPG tiga Kg dan terserap sebanyak 220 tabung, berdasar data yang diterima Antara di Jakarta, Selasa.
"Selain itu, OP di Kecamatan Putussibau, Kabupaten Kapuas Hulu dialokasikan 560 tabung, dan hampir terserap seluruhnya, yakni 557 tabung. Sementara bagi masyarakat di Kecamatan Tanjung Redeb dan Gunung Tabur, Kabupaten Berau, Pertamina menyediakan 2.240 tabung LPG tiga Kg dan terserap 1.933 tabung," ujar SVP Non Fuel Marketing Pertamina, Basuki Trikora Putra.
Di Kabupaten Pekalongan, Pertamina mengalokasikan sebanyak 1.680 tabung, masing-masing 560 tabung untuk Kecamatan Tirto, Kecamatan Karanganyar, dan Kecamatan Kajen. Dari seluruh stok LPG 3 kg daerah-daerah tersebut, hanya pasokan di Kecamatan Kajen yang terserap seluruhnya, yakni sebanyak 560 tabung. Di Kecamatan Tirto, terserap 160 tabung, dan di Kecamatan Karanganyar sebanyak 275 tabung.
Saat ini, katahanan stok Nasional LPG mencapai 17,1 hari. Sesuai ketentuan, ketahanan stok LPG Nasional adalah 11 hari, sehingga saat ini kondisi stok LPG dalam jumlah yang sangat cukup.
"Stok LPGtiga kg Pertamina tersedia dengan baik. Penyaluran sudah lebih dari kebutuhan normal karena sampai hari ini masih ada penambahan volume penyaluran. Laporan yang kami terima, kondisi di daerah hari ini baik," lanjut Basuki.
Sementara itu, Direktur Pembinaan Usaha Hilir Minyak dan Gas Bumi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Harya Adityawarman mengungkapkan bahwa Ditjen Migas Kementerian ESDM telah menerjunkan tim untuk memantau secara acak pasokan LPG di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek).
"Hari Senin (11/12), Ditjen Migas telah menginstruksikan para penyidik pegawai negeri sipil (PPNS), inspektur migas dan staf Ditjen Migas untuk serentak secara random (acak) melakukan monitoring LPG tiga kg di Jabodetabek. Hasil monitoring akan kami sampaikan dalam rapat bersama PT Pertamina hari Selasa. Selanjutnya akan diambil langkah tindaklanjut penyelesaian," jelas Harya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: