Pascateror di New York City, Trump Inginkan Reformasi Imigrasi di AS
Presiden Donald Trump mengatakan pada hari Senin (11/12/2017) bahwa serangan bom rakitan di New York City bahwa pihaknya mengatakan dilakukan oleh seorang pria Bangladesh yang menyoroti "kebutuhan mendesak" bagi Kongres untuk memberlakukan undang-undang reformasi imigrasi.
Trump mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa tersangka telah memasuki Amerika Serikat dengan visa imigran keluarga, dengan mendapat manfaat dari kebijakan A.S. yang dikenal sebagai migrasi berantai, yang menurut presiden "tidak sesuai dengan keamanan nasional."
Sebelumnya, seorang pria Bangladesh berupaya untuk meledakkan sebuah bom pipa buatan sendiri yang diikatkan ke tubuhnya di sebuah pusat commuter di New York City yang penuh sesak pada jam sibuk pagi hari Senin (12/12/2017), beberapa pejabat mengatakan dalam sebuah pernyataan, dengan segera menyebutnya percobaan tersebut sebagai serangan teroris.
?Tersangka, Akayed Ullah, (27), dibawa ke rumah sakit setelah menderita luka bakar dari alat peledak yang menempel di tubuhnya dengan Velcro dan ikatan zip dan tidak sepenuhnya menyala,? ungkap beberapa pejabat, sebagaimana dikutip dari Reuters, Selasa (12/12/2017).
Penyidik mengatakan kepada Reuters bahwa mereka yakin serangan di tengah kota Manhattan dimaksudkan sebagai aksi pemboman bunuh diri.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo
Tag Terkait: