PT Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Aerocity Development (AD) yang merupakan anak perusahaan dari PT BIJB, bersama PT PP Properti Tbk. (PPRO) melakukan perjanjian usaha patungan (joint venture) untuk melakukan pengembangan Kertajati Aerocity. Aerocity tersebut ke depannya disebut-sebut sebagai kawasan aerotropolis pertama di Indonesia.?
Penandatanganan dilakukan Direktur PT BIJB (AD) Alfiansyah, dan Direktur Utama PP Properti Taufik Hidayat. Hadir menyaksikan langsung Direktur Keuangan dan Umum PT BIJB M Singgih, serta Direktur Pengembangan Bisnis Usaha dari PT PP Properti Nanang Siswanto.??
?"Dalam kesempatan ini saya ingin menyampaikan bahwa kami bersyukur dapat menjalin kemitraan strategis dengan PT PP Properti, yang berpengalaman dalam pengembangan perumahan, perkantoran, apartemen serta ritel dan komersial di sektor industri properti di Indonesia," kata Alfiansyah kepada wartawan di Bandung, Rabu (13/12/2017).
Alfiansyah menjelaskan Kertajati Aerocity yang akan menjadi penyangga bandara Kertajati, Kabupaten Majalengka, diyakini akan menjadi pertumbuhan ekonomi baru di Indonesia khususnya di Jawa Barat. Dengan luasan sekitar 3.400 Ha atau dua kali lipat dari luas bandara, kawasan khusus ini akan dibagi dalam enam cluster. Cluster tersebut nantinya terdiri dari Aerospace Park, Logistic Hub, Creative Techonology Centre, Business Park, Energy Centre dan Residential Area.?
PPRO dalam MoU atau nota kesepahaman yang sudah dilakukan pada 21 Maret 2017 lalu sudah menyampaikan minatnya untuk mengelola cluster Business Park satu seluas 300 Ha bersama dengan PT BIJB AD. Sebagai tindak lanjut, perkuatan kerja sama ini kembali dilakukan pada hari ini.??
Kawasan bisnis tersebut nantinya akan dibangun dengan konsep mixed use yang terdiri dari hotel, apartemen, area perkantoran, serta fasilitas lain untuk mendukung keberadaan bandara bertaraf internasional ini. "Dengan visi dari PT BIJB AD jelas ini akan menjadi motor penggerak perekonomian,? kami siap bekerja sama dengan PT PP Properti untuk mewujudkannya," ungkap Alfiansyah.
Dia menerangkan, kawasan Aerotropolis sendiri merupakan sebuah konsep pengembangan yang sudah dilakukan dibeberapa negara belahan dunia. Negara yang memaksimalkan Aetropolis terbukti bisa menjadi mesin yang mengakselerasi perekonomian daerah.?
"Diabad 21, di mana kecepatan dan mobilitas menjadi kunci perkembangan industri di era ini. Oleh sebab itu, kami percaya bahwa pengembangan Kertajati Aerocity di Indonesia sebagai aerotropolis pertama di Indonesia yang mengintegrasikan perencanaan wilayah, bisnis dan infrastruktur transportasi, akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di Jawa Barat khususnya dan juga di Indonesia secara umum," ujar Alfiansyah.?
Dia berharap, dengan kerja sama strategis bersama PPRO? ini bisa menjadi awal yang baik untuk bisa membangun kota bandara yang akan tumbuh kembang dimasa depan.?
"Dengan terbangun kesepakatan dan kesepahaman untuk mengembangkan Kertajati Aerocity, khususnya cluster Business Park satu. Kami berharap ini menjadi awal yang baik dalam kerja sama membangun kota bandara yang berkembang pesat di masa depan," terang Alfiansyah.?
Adapun, Direktur Utama PP Properti?Taufik Hidayat mengungkapkan, lahan yang akan dikembangkan seluas 300 Ha dengan tahap awal 250 Ha tersebut hanya berjarak dua kilometer di area Bandara Kertajati. PPRO dalam perencanaaanya sudah merancang proyek yang digarap seperti landed house, town house, Shop house leisure district, retail, office dan hotel akan dieksekusi tidak dalam waktu lama. Total biaya pengembangan dari lahan tersebut menelan biaya Rp44,1 triliun dengan porsi 80 persen PPRO dan 20 persen BIJB AD.?
Dia juga menambahkan, pembangunan beberapa program infrastruktur yang agresif seperti Tol Cisumdawu dan Cipali membawa dampak positif dan optimis untuk terus melakukan pengembangan di kawasan Kertajati. "Nantinya prosentase target pasar terbesar kami adalah wisatawan serta pekerja bandara dan crew pesawat karena lokasi lahan berada dalam kawasan Aerocity BIJB," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil