Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dinas Ekraf Daerah Memiliki Fungsi Maksimal dalam Sinergi dengan Pemerintah Pusat

Dinas Ekraf Daerah Memiliki Fungsi Maksimal dalam Sinergi dengan Pemerintah Pusat Kredit Foto: Dok. Kemenekraf
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Ekonomi Kreatif (Menteri Ekraf) Teuku Riefky Harsya melakukan pertemuan dengan Bupati Aceh Tamiang, Armia Fahmi di Gedung Film Pesona Indonesia, Jakarta pada Jumat (25/4/2025).

Pertemuan tersebut membahas sinergi pemerintah pusat dengan pemerintah daerah untuk mendukung implementasi kolaborasi ekonomi kreatif yang lebih optimal.

Baca Juga: Haier Indonesia dan Electronic City Jalin Kemitraan Strategis untuk Perluas Pasar

“Tumbuh kembangnya ekonomi nasional tidak mungkin dilepaskan dari daerah karena pemerataan pembangunan yang disampaikan oleh Presiden RI dalam Asta Cita menyebut bahwa ekonomi kreatif mendapat peran yang sangat sentral. Jika infrastruktur saja yang terbangun, tapi tidak dilengkapi dengan nilai-nilai kreativitas tentu tidak ada nilai tambah. Inilah yang menjadi semangat besar dari Presiden RI untuk penguatan ekosistem ekonomi kreatif,” ujar Menteri Ekraf, dikutip dari siaran pers Kemenekraf, Senin (28/4).

Menteri Ekraf Teuku Riefky juga mendorong kolaborasi dengan pemerintah daerah dalam pembentukan dinas ekonomi kreatif, baik yang berdiri sendiri atau bersama dengan tata kelola yang sudah ada. 

Menteri Ekraf Teuku Riefky menyebut dinas ekonomi kreatif di daerah akan memiliki fungsi maksimal dalam rangka sinergi dengan pemerintah pusat.

“Ketika Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Aceh Tamiang sudah ada dinas ekonomi kreatif, maka harapannya bisa menginventarisasi kegiatan-kegiatan dari tiap subsektor ekraf sehingga lebih mudah kurasi mana saja produk lokal yang mau naik level untuk masuk ke market nasional. Selain itu, nomenklatur ekraf akan memuat kebijakan-kebijakan yang lebih tepat sasaran,” ujar Menteri Ekraf Teuku Riefky.

Kemenekraf memang fokus pada akselerasi. Kondisi ini disebut Staf Khusus Menteri Ekraf Bidang Tim Isu Strategis dan Antar Lembaga, Rian Syaf, untuk memastikan kesiapan dari produk-produk lokal yang dimiliki Aceh Tamiang punya nilai tambah sehingga lebih banyak yang beli atau konsumsi produk tersebut.

“Kami siap mendorong agar Tamiang bisa membuka peluang dan menggali banyak sekali potensi lokal ekonomi kreatif yang luar biasa dari Aceh. Sebab ekonomi kreatif itu menarik ketika bisa dikembangkan satu sektor, maka akan berdampak pada sub sektor lain. Tapi, setiap produk lokal yang dihasilkan harus punya daya tahan dan daya saing di daerah sehingga nilai ekonomi bisa berkontribusi nyata terhadap target pertumbuhan ekonomi nasional 8 persen,” kata Rian Syaf.

Berdasarkan data Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Aceh Tamiang, Pendapatan Asli Daerah (PAD) kabupaten ini mencapai Rp 128 miliar. Tentu beberapa potensi ekonomi kreatif yang menonjol terlihat pada subsektor kuliner dan kriya. 

Kuliner tradisional dan kerajinan lokal mulai dikembangkan oleh pelaku UMKM dan komunitas sehingga menjadi bagian dari penguatan budaya sekaligus peluang ekonomi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

Advertisement

Bagikan Artikel: