Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) sudah mengantasi mewabahnya penyakit Difteri dengan. Salah satu bentuk penangannya yaitu dengan mengulirkan program Outbreak Response Immunization (ORI).
Menteri Kesehatan, Nila Moeloek menegaskan perlu sedikit diluruskan istilah Kejadian Luar Biasa (KLB) yang dimunculkan jika terdapat satu kasus saja atau bisa dikatakan peringatan dini (early warning).?
"Jadi bukan wabah nih, ini perlu dilurusakan tapi ketika ada satu kasus langsung kita tangani," kata Menkes Nila kepada wartawan usai mengunjungi puskesmas Garuda di Bandung, Kamis (14/12/2017).
Menkes menjelaskan serum anti Difteri serum diberikan jika sudah terkena penyakit. Sedangkan untuk mengantisipasi terjangkitnya penyakit Difteri maka diberikan imunisasi vaksin.?
Beberapa kabupaten/kota sudah mengajukan penyedian vaksin Difteri melalui kepala dinas kesehatan masing-masing tiap daerah. Kemenkes juga membatu penyediaan vaksin tersebut ke beberapa dinas. Sejauh ini setiap wilayah sudah mempunya vaksin Difteri namun stoknya masih terbatas.?
"Jadi kami bekerjasama dengan Bio Farma menyiapkan baksin Difteri. Memang ADS ada dari Bio Farma dan sudah disediakan mudah-mudahan cukup," ujar Menkes.?
Berkenaan dengan kondisi Puskesmas saat ini, ia mengaku bangga karena sudah jauh lebih baik. Salah satunya Puskesmas Garuda yang ada di Bandung dengan sarana yang memadai juga memperhatikan kemanusiannya.?
"Jadi ini diperuntukan untuk anak, ibu hamil dan sebagainya termasuk jumlah dokternya juga mencukupi," tuturnya.
Nila menyebutkan sejauh ini Kemenkes memperhatikan dua kategori yakni puskesmas yang berada di daerah pinggiran dengan memberikan bantuan penuh meskipun mengeluarkan anggaran yang cukup besar juga.?
Sebelumnya juga diadakan pertemuan dengan seluruh Kepala Dinas Kesehatan. Salah satunya dari perrbatasan timur NTT, mereka sudah mampu menyelasikan pembangunan sebanyak 8 puskesmas.
"Sedangkan ntuk puskesmas yang berada diperkotaan diberikan bantuan renovasi," tuturnya.
Dia juga mengapresiasi kepada Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil yang memiliki berbagai terobosan dalam renovasi puskesmas. Hal ini sesuai dengan peta apa yang diharapkan oleh Kemenkes.
Menkes juga menyetujui apa yang menjadi motivasi Ridwan Kamil yaitu kita harus membuat inovasi dari masalah yang ada.
"Jadi ini adalah peta jalan keluarga yang bernama layat rawat. Jadi mereka mendatangi ke setiap keluarga, menjemput bola termasuk mengatasi kejiawaaan generasi muda," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil