Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gandeng Yayasan Binawan, Kemenkes RI Siapkan Tenaga Kesehatan untuk Berkarier di Luar Negeri

Gandeng Yayasan Binawan, Kemenkes RI Siapkan Tenaga Kesehatan untuk Berkarier di Luar Negeri Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menjalin kerja sama dengan Yayasan Binawan untuk menyiapkan tenaga kesehatan agar dapat bersaing di pasar global. Langkah ini menjadi jawaban atas kondisi kelebihan pasokan tenaga perawat di dalam negeri yang diperkirakan mencapai 695.217 lulusan pada 2025, sementara secara global terdapat kebutuhan tenaga kesehatan yang sangat tinggi.

Dalam acara yang berlangsung pada 12 Februari 2025, Ditjen SDM Kesehatan dan Yayasan Binawan menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang mencakup persiapan mahasiswa aktif hingga penempatan alumni dari 38 Poltekkes Kemenkes di seluruh Indonesia. Salah satu langkah konkret dalam kerja sama ini adalah program beasiswa pelatihan kerja ke Eropa yang diberikan kepada 400 mahasiswa tingkat akhir profesi dan alumni jurusan keperawatan.

Ketua Konsil Kesehatan Indonesia (KKI), drg. Ariyanti Anaya, MKM, menekankan pentingnya kerja sama ini untuk membuka kesempatan bagi tenaga kesehatan Indonesia bekerja di luar negeri. Selain itu, tenaga kesehatan yang ditempatkan di luar negeri diharapkan tetap dapat mengikuti pelatihan online guna mengumpulkan Satuan Kredit Profesi (SKP) untuk perpanjangan izin praktik mereka ketika kembali ke Indonesia.

Menteri Kesehatan RI menargetkan 2.000 lulusan Poltekkes Kemenkes dapat terserap ke pasar kerja internasional pada 2025. Chairman Binawan Foundation, Said Saleh Alwaini, menegaskan komitmennya dalam mendukung pencapaian target ini dengan berbagai upaya, termasuk penyusunan kurikulum berbasis kebutuhan negara tujuan serta peningkatan kapasitas tenaga kesehatan melalui pelatihan dan sertifikasi internasional.

“Binawan selalu mendukung target Kemenkes. Kami akan membantu menyiapkan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan negara tujuan serta memperkuat capacity building tenaga kesehatan. Penempatan kerja bisa dilakukan oleh berbagai pihak, namun yang terpenting adalah bagaimana kita memastikan 2.000 tenaga kesehatan bisa terserap di luar negeri, bahkan lebih,” ujar Said Saleh Alwaini.

Selain itu, Binawan juga berperan dalam memastikan perlindungan tenaga kesehatan yang bekerja di luar negeri agar hak-hak mereka tetap terjamin. Selama lebih dari 48 tahun, Binawan telah membangun ekosistem yang mencakup pendidikan, pelatihan, persiapan kerja, penempatan tenaga kerja, serta program repatriasi untuk tenaga kesehatan Indonesia yang bekerja di luar negeri.

Baca Juga: Meski Tak Perlu Panik, Kemenkes Imbau Masyarakat Waspadai Wabah Virus HMPV yang Kini Merebak di China

Peningkatan Kompetensi dan Penguatan Alumni Poltekkes

Dirjen SDM Kesehatan, dr. Yuli Farianti, M.Epid, menegaskan bahwa kerja sama ini tidak hanya bertujuan untuk menempatkan tenaga kesehatan di luar negeri, tetapi juga menyiapkan mereka melalui pendidikan dan pelatihan yang berkualitas. Fokus utama program ini meliputi pengembangan kurikulum, peningkatan kompetensi tenaga kesehatan, serta penguatan alumni Poltekkes Kemenkes.

“Kami bersyukur karena Binawan memiliki training center dan kuota bagi alumni Poltekkes Kemenkes. Hari ini, kami akan mulai merinci langkah-langkah teknis agar kerja sama ini dapat berjalan efektif,” ujar Yuli.

Acara penandatanganan kerja sama ini turut dihadiri oleh berbagai pejabat tinggi Kemenkes RI, termasuk drg. Ariyanti Anaya, MKM, Ketua KKI, dr. Ika Trisia, MKM, Direktur Pendayagunaan SDM Kesehatan, serta Anna Kurniati, SKM., MA., PhD, Direktur Penyediaan SDM Kesehatan. Dari pihak Binawan, hadir Chairman Binawan Foundation, Said Saleh Alwaini, serta jajaran eksekutif Binawan Group.

Dengan adanya sinergi antara pemerintah dan sektor swasta ini, Indonesia semakin siap dalam membangun kredibilitasnya sebagai penyedia tenaga kesehatan profesional di tingkat global. Langkah ini diharapkan dapat membuka peluang lebih luas bagi tenaga kesehatan Indonesia dalam meniti karier di luar negeri, sekaligus membawa manfaat bagi pembangunan sektor kesehatan nasional.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: