The Federal Reserve atau The Fed telah menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin pada Rabu (13/12/2017). Artinya, saat ini suku bunga acuan di Amerika Serikat berubah menjadi 1,25% hingga 1,5%.
Direktur Utama Mandiri Manajemen Investasi Alvin Pattisahusiwa mengatakan kenaikan FFR sudah diperkirakan oleh investor sehingga tidak berdampak signifikan pada pergerakan pasar saham. Bahkan untuk tahun depan, investor juga sudah memproyeksikan bakal terjadi kenaikan dua sampai tiga kali lagi.
"Keputusan The Fed dalam menaikkan suku bunganya lantaran pemerintah AS melihat terdapat pertumbuhan perekonomian. Kenaikan FFR juga turut mempengaruhi yield obligasi di AS," katanya di Jakarta, belum lama ini.
Lebih lanjut, dirinya mengatakan pertumbuhan ekonomi di AS juga akan berdampak pada perekonomian negara berkembang, termasuk Indonesia. Pasalnya, akan ada peningkatan permintaan produk ekspor ke AS dan transaksi lainnya.
Hal itu tercermin pada kuartal tiga lalu di mana kenaikan ekspor dan impor berada di atas 17%. Capaian tersebut menunjukkan aktivitas transaksi semakin naik.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Gito Adiputro Wiratno
Editor: Cahyo Prayogo