Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Dedi Mulyadi: Koalisi Partai Harus Usung Perubahan bagi Tatar Pasundan

        Dedi Mulyadi: Koalisi Partai Harus Usung Perubahan bagi Tatar Pasundan Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
        Warta Ekonomi, Bandung -

        Bakal calon Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi mengatakan dalam membentuk sebuah koalisi, partai mesti membawa tema perubahan bagi Tatar Pasundan ke depannya. Pasalnya, ada empat persoalan yang dihadapi Jabar saat ini, yakni kerusakan lingkungan, banjir, hilangnya identitas wilayah, serta problematika kemiskinan.

        "Berangkat dari platform itulah kita membangun kerangka gagasan untuk melakukan perubahan di Jawa Barat ke depannya," kata Dedi kepada wartawan di Bandung, Rabu (27/12/2017).

        Dedi Mulyadi ke depannya akan memfokuskan diri untuk melakukan komunikasi politik dengan sejumlah elemen penting di Jabar dibandingkan mencari sosok yang akan mendampinginya pada pemilihan kepala daerah tahun depan.

        Dedi yang sudah mendapat dukungan dari Partai Golkar mengatakan, komunikasi dilakukan dalam rangka kepentingan kepartaian. Terlebih, banyak pasangan calon gubernur-wakil gubernur yang belum benar-benar resmi untuk maju di pemilihan gubernur Jabar 2018.

        "Dari situlah kita lakukan komunikasi. Komunikasi dengan siapa? Dengan seluruh elemen yang ada di Jawa Barat, sehingga terbuka segala kemungkinan," ujar Dedi.

        Dia menilai koalisi partai politik adalah mitra kesejajaran atau kesetaraan. Setelah terbangun koalisi, lanjut dia, baru berbicara soal komposisi. Dan, perihal komposisi terdapat sejumlah perhitungan, seperti popularitas, elektabilitas, juga aspek politik lainnya.

        "Lalu bergeser apa sih yang diinginkan publik Jabar saat ini, dari situ kita membangun gagasan," tutur Dedi.

        Ditanya mengenai sejumlah nama calon yang disandingkan dengannya, Dedi menyebut, segala kemungkinan bisa terjadi. Namun, dirinya menekankan, saat ini fokus pihaknya ada membentuk kerja sama antar partai untuk menghadapi pilgub Jabar mendatang.

        "Setelah kerja sama partai terbentuk, baru bicara orang, siapa yang cocok dipasangkan. Dari pasangan itu disukai tidak oleh publik, karena itu penting, kalau tidak disukai itu kontra produktif," papar Dedi.

        Ketua DPD I Partai Golkar Jawa Barat? ini menambahkan setelah koalisi terjalin, langkah selanjutnya adalah membuat prediksi apakah bisa memenangkan pilkada atau tidak. Karena, tegas dia, prinsip membentuk adalah untuk meraih kemenangan.?

        "Prinsipnya sudah jelas. Kita harus menang," pungkasnya.?

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rahmat Saepulloh
        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: