Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Jabar Kembangkan IPTEK Berbasis Industri

        Jabar Kembangkan IPTEK Berbasis Industri Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
        Warta Ekonomi, Cirebon -

        Pemerintah Provinsi (Pemrpov) Jawa Barat akan membangun Science Technopark?(STP) sebagai wahana untuk pengembangan inovasi berbasis IPTEK yang berbasis industri.

        Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) mengatakan beberapa startup industri yang berbasis Iptek yang dikembangkan di sini setelah melalui proses produksi di STP ke depannya akan ada industri yang mengembangkan ke tahap lebih lanjut.

        "Jadi, ketika lepas dari sini ada industri yang mengembangkan ke tahap lebih lanjut dan sekarang sudah memungkinkan dilakukan," kata Aher?kepada wartawan di Cirebon, Sabtu (30/12/2017).

        Sebelumnya, inovasi teknologi hanya sebatas prototype kemudian pengembangan berikutnya sudah masuk ke ranah industri sehingga memiliki nilai ekonomi, bukan hanya industri saja. Namun, di STP tidak dibatasi, tapi sudah dikembangkan menjadi mini industri.?

        Setelah dikembangkan dalam skala kecil maka akan dikembangkan dengan skala industri yang besar. Tentu hasilnya akan dimanfaatkan dalam skala nasional maupun internasional shingga mampu bersaing di pasar mancanegara.

        "Biasanya kelemahan kita hasil teknologi itu hanya sebatas prototype sesudah itu sudah masuk urusan ekonomi dan industri, sepertinya mandek karena kalau diproduksi tidak akan ada jaminan untuk dibeli," ungkap Aher.

        Untuk itu, perlu kebijakan dalam melindungi hasil industri sendiri. Hal itu bisa diwujudkan karena sudah memilki teknologi baru sehingga tidak dikalahkan oleh hasil tender negara lain.?

        "Tender kita masih melawan produk bermerek Jepang, Jerman, dan Amerika ya pasti kalah. Akibatnya, hasil produksi kita tidak ada yang membeli dan tidak laku tendernya karena menggunakan merek awal," tegas Aher.

        Ia?menyebutkan dengan menggunakan e-katalog tidak perlu lagi melalui proses tender sehingga hasil teknologi anak bangsa bisa dibeli oleh negara yang lain.

        "Selain itu, belum tentu merek kita dikenal luar karena masih startup, namun belum tentu juga tidak memiliki kualitas. Hanya saja, untuk mencapai kualitas dan memiliki nama membutuhkan proses yang panjang," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rahmat Saepulloh
        Editor: Fauziah Nurul Hidayah

        Bagikan Artikel: