Angka inflasi Kota Solo pada akhir tahun 2017 melonjak menjadi 1,10 persen atau naik dibandingkan inflasi bulan sebelumnya tahun yang sama sebesar 0,15 persen seiring dengan kenaikan harga sejumlah komoditas pokok.
"Bahkan inflasi bulan Desember di Kota Solo juga lebih tinggi dibandingkan nasional yang berada di level 0,71 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Solo R Bagus Rahmat Susanto di Solo, Selasa (2/1/2018).
Ia mengatakan dari catatan BPS Kota Solo, kenaikan inflasi tersebut dipicu oleh kenaikan harga bahan makanan hingga 4,08 persen. Dari kenaikan tersebut kelompok bahan makanan memberikan sumbangan 0,78 persen atau yang paling tinggi dibandingkan kelompok lain. Berdasarkan data, dari 149 komoditas yang mengalami perubahan harga, 98 komoditas di antaranya mengalami kenaikan harga.
"Dari catatan kami, untuk komoditas beras mengalami kenaikan harga sebesar 3,95 persen dan memberikan andil sebesar 0,1910 persen, angkutan udara naik sebesar 12,02 persen dengan andil 0,1216 persen, dan cabai merah naik 54,81 persen dengan andil 0,0859 persen," katanya.
Selanjutnya, ada beberapa komoditas yang menghambat inflasi seiring dengan penurunan harga. Ia mengatakan ada 51 komoditas yang harganya turun.
"Salah satunya untuk bawang putih mengalami penurunan harga sebesar 3,58 persen dengan andil 0,015 persen," katanya.
Sementara itu, ia mengatakan secara tahunan, inflasi tahun kalender 2017 di Kota Solo mengalami inflasi sebesar 3,10 persen atau naik dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar 2,15 persen.
"Secara tahunan, beberapa kelompok yang mengalami kenaikan harga maupun tarif yaitu listrik naik sebesar 25,82 persen dengan andil 0,8414 persen, beras naik 8,84 persen dengan andil 0,4167 persen, dan bensin naik 6,91 persen dengan andil 0,2376 persen," katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: