Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pembayaran Nontunai di SPBU Pontianak Masih Terbatas

        Pembayaran Nontunai di SPBU Pontianak Masih Terbatas Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Pontianak -

        Transaksi pembayaran secara non-tunai di SPBU yang ada di Pontianak saat ini masih terbatas, padahal berdasarkan kebijakan yang dikeluarkan Pemerintah Kota Pontianak, Pertamina dan perbankan per 1 Januari 2018 transaksi pembayaran harus mengunakan non-tunai.

        "Di SPBU kita saat ini masih bisa menggunakan uang tunai. Padahal awal tahun seharusnya semua non-tunai," ujar satu di antara warga Jeruju Pontianak, Slamet di Pontianak, Minggu (14/1/2018).

        Menurutnya hampir di setiap SPBU masih melayani transaksi dengan uang tunai. Ia sendiri sebenarnya sudah siap ketika diwajibkan mengisi bahan bakar di SPBU harus menggunakan non-tunai.

        "Saya sudah memiliki dua uang elektronik dari bank berbeda untuk membeli bahan bakar di SPBU. Namun uang elektronik ini belum pernah dipakai di SPBU," jelas dia.

        Berdasarkan informasi dari petugas SPBU kata Slamet bahwa sebagian masih terkendala padan mesin bank untuk non-tunai. Bahkan ada yang selalu beralasan jaringan bermasalah.

        "Saat ini untuk bayar dengan uang elektronik tambah ribet. Padahal harusnya itu lebih cepat. Artinya apa yang dicanangkan sekarang perlu diperbaiki dan dievaluasi," jelas dia.

        Sementara satu di antara petugas SPBU di Pontianak yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan bahwa SPBU di mana ia bekerja masih melayani pembayaran secara tunai.

        "Masih bisa tunai di sini. Namun untuk pembayaran non-tunai juga kita layani terutama untuk pembayaran bahan bakar premium," papar dia.

        Sementara itu juga, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalbar, Dwi Suslamnto mengatakan untuk program non-tunai di SPBU yang ada di Kota Pontianak masih diprioritaskan di pembayaran pada premium.

        "Saat ini kami memprioritaskan di premium. Untuk kendalanya yakni pada preferensi masyarakat didominasi pada kartu bank tertentu. Sedangkan stok kartunya menunggu kiriman dari pusat," jelas dia. (Ant)

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Fajar Sulaiman

        Bagikan Artikel: