Paus Fransiskus mengatakan pada hari Senin bahwa dirinya benar-benar takut akan bahaya perang nuklir dan bahwa dunia sekarang berdiri di "ambang batas" ketakutan terhadap senjata nuklir.
Komentarnya, saat dirinya terbang untuk berkunjung ke Cile dan Peru, terjadi setelah Hawaii mengeluarkan peringatan rudal palsu yang menimbulkan kepanikan di negara bagian A.S. dan menyoroti risiko perang nuklir yang tidak diinginkan dari Korea Utara.
Ketika ditanya apakah dia khawatir tentang kemungkinan perang nuklir, Paus Francis mengatakan: "Saya pikir kita berada pada ambang batas ketakutan. Saya benar-benar takut akan hal ini. Satu kecelakaan cukup untuk menenggelamkan semua hal," sebagaimana dikutip dari Reuters, Selasa (16/1/2018).
Dia tidak menyebutkan Hawaii atau Korea Utara. Paus Fransiskus sering menandai bahaya perang nuklir, dan pada bulan November dirinya tampak menenkankan jika ajaran Gereja Katolik serius dalam melawan senjata nuklir, dengan mengatakan bahwa negara-negara tidak boleh menimbun senjata nuklir, bahkan jika hanya ditujukan untuk pencegahan.
Saat awak media satu pesawat dengan Paus Fransiskus menuju Cile, pejabat Vatikan membagikan sebuah foto yang diambil pada tahun 1945 yang menunjukkan seorang anak muda Jepang membawa saudara laki-lakinya yang telah meninggal di pundaknya setelah serangan nuklir A.S. di Nagasaki.
"Saya tergerak saat melihat ini. Satu-satunya yang bisa saya pikirkan untuk menambahkan adalah kata-kata 'buah perang'," imbuh Francis, mengacu pada sebuah caption yang diletakkan di bagian belakang gambar itu.
"Saya ingin memilikinya dicetak ulang dan didistribusikan karena gambar seperti ini bisa lebih bergerak dari pada 'seribu kata'. Itulah sebabnya saya ingin membaginya dengan Anda," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo