Kredit Foto: Khairunnisak Lubis
Warta Ekonomi, Medan -
Manager Pemasaran Sentraland Sukaramai Perum Perumnas Hari Raharjo mengatakan, kota Medan saat ini kesulitan membangun sebuah hunian yang nyaman, asri dan bahkan dapat dijadikan sebagai pusat bisnis. Sehingga para pengembang harus jeli melihat kondisi dan tempat yang layak dijadikan tempat tinggal sekaligus dijadikan tempat berwirausaha.
"Dari beberapa tempat di Medan saya menyakini?nantinya Sentraland Sukaramai akan menjadi pusat bisnis dan keramaian baru di Kota Medan. Kawasan itu akan semakin ramai ditambah banyaknya area komersil disana," katanya, Jumat (19/1/2018).
Awalnya Sentrland Sukaramai sebagai Perum Perumnas yang kini sedang membangun proyek apartemen Sentraland Sukaramai Medan yang berkonsep komersil. Sentraland Sukaramai menjadi proyek baru Perumnas dari sebelumnya rusun kumuh di sana.
Dikatakannnya, proyek ini menjadi pilot project nasional bagi proyek BUMN perumahan itu untuk merevitalisasi rusun kumuh menjadi apartemen komersil. Dan sekaligus menjadikan wajah baru bagi Perumnas yang selama ini terfokus pada rumah susun atau perumahan murah.
"Selain Sukaramai, di Medan ada Perumnas Martubung dan yang paling familiar itu Perumnas Mandala. Kalau menyebut Perumnas Mandala pasti hampir semua tahu dimana lokasi," katanya.
Dikatakannnya, proyek ini sekaligus menjadikan pilot project nasional untuk program revitalisasi rusun di daerah lain. Ditambah lagi, pihaknya ingin menjadikan Sentraland Sukaramai lebih familiar di masyarakat sama seperti Perumnas Mandala.
"Untuk harga yang kita tawarkan juga terjangkau. Jika dibandingkan apartemen serupa di Kota Medan. Kita masih lebih terjangkau," ujarnya.
Dan saat ini, Sentraland Sukaramai sedang dibangun diatas lahan milik Perumnas di kawasan Asia Mega Mas Medan. Kawasan strategis yang sangat terkenal di Kota Medan. "Sedang dibangun tiga tower dengan jumlah lantai sebanyak 20 lantai. Selain apartemen, banyak juga area komersil untuk berwirausaha yang disediakan," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: