Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pilkada Jadi Ajang Bagi-Bagi Duit, Abraham Samad 'Malu Dong!!!!'

        Pilkada Jadi Ajang Bagi-Bagi Duit, Abraham Samad 'Malu Dong!!!!' Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Bandung -

        Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad menyatakan, masyarakat harus marah ketika ada pihak tertentu memberi uang untuk tujuan politik dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) yang akan berlangsung di sejumlah daerah di Indonesia pada 2018.

        "Harus tersinggung, harus marah ketika diberi uang," kata Abraham Samad usai memberi materi antikorupsi dalam acara Road Show Seminar Motivasi di Kampus Institut Koperasi Indonesia, Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Senin.

        Ia menuturkan, masyarakat harus mewaspadai segala praktik politik uang dalam pesta demokrasi pemilihan kepala daerah kota/kabupaten maupun provinsi di Indonesia.

        Prakti politik uang, kata dia, merupakan bagian dari korupsi yang harus dilawan oleh semua masyarakat pemilih, termasuk para calon kepala daerah harus lebih depan melawan korupsi.

        "Money politik bagian dari korupsi, itu sangat berbahaya apabila ada orang bisa terpilih gara-gara duit," katanya.

        Menurut dia, organisasi partai politik yang tidak punya akuntabilitas rawan praktik jual beli partai untuk menjadikan kendaraan pencalonan kepala daerah, sehingga orang yang bermasalah juga dapat dicalonkan dalam pilkada.

        Ia berharap, masyarakat memiliki keberanian dengan melaporkan segala praktik yang melanggar hukum termasuk praktik uang dalam pelaksanaan pilkada di Indonesia.

        Jika masyarakat tidak berani dan membiarkan praktik uang, kata Abraham, maka masyarakat tersebut sedang sakit sehingga harus segera ditangani agar tidak terus meluas mempengaruhi masyarakat lainnya.

        "Kalau ada masyarakatnya begitu (menerima uang) artinya sedang sakit, butuh dokter untuk menyembuhkannya," katanya.

        Abraham berharap, seluruh lapisan masyarakat termasuk saat ini kalangan mahasiswa harus terlibat dalam memberantas praktik korupsi di Indonesia.

        "Saya ingin mendorong mahasiswa terlibat, tanpa ada keterlibatan generasi muda maka agenda pemberantasan korupsi tidak akan berhasil sebagaimana mestinya," katanya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: