Perguruan tinggi asing yang akan berdiri di Indonesia tidak akan melemahkan perguruan tinggi swasta (PTS) karena keduanya memiliki segmen yang berbeda, kata Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir.
Nasir di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (24/2/2018) menegaskan perguruan tinggi asing tidak mengganggu PTS, bahkan bisa terjadi kolaborasi antara universitas asing dengan perguruan tinggi di Inonesia.
"Apakah perguruan tinggi asing akan mematikan PTS? Saya rasa tidak," kata Nasir kepada wartawan sebelum berdialog dengan para pimpinan PTS di Solo dan sekitarnya yang berlangsung di kampus Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) di Solo.
Dia mengatakan masuknya perguruan tinggi asing ke Indonesia tidak bisa dihindari karena dalam era teknologi informasi sekarang ini sebab arus barang dan jasa, termasuk jasa pendidikan, bisa masuk dengan bebas.
Nasir menyebutkan sejumlah universitas di Amerika Serikat, Inggris dan Australia sudah menyatakan ingin masuk ke Indonesia.
Dia mengatakan masuknya perguruan tinggi asing bisa menguntungkan secara ekonomi karena bisa mengurangi jumlah mahasiswa Indonesia yang kuliah di luar negeri.
Menurut dia, jumlah mahasiswa Indonesia yang kuliah di luar negeri bisa mencapai puluhan ribu, bahkan di Australia saja berjumlah 24 ribu.
Dia mengatakan kuliah keluar negeri berarti ada aliran uang dari Indonesia ke luar negeri, baik untuk biaya pendidikan maupun biaya hidup yang jumlahnya sangat besar.
Jika mahasiswa Indonesia kuliah perguruan tinggi asing di Indonesia maka ada sebagian biaya yang tetap berada di Indonesia, yakni biaya hidup mahasiswa selama kuliah, katanya.
Dia mengatakan biaya pendidikan perguruan tinggi swasta di Indonesia paling besar Rp10 jutaan per semester bahkan ada yang Rp5 juta per semester dan jumlah ini tidak sebanding dengan biaya pendidikan asing yang bisa berjumlah 9.500 dolar Amerika, bahkan di Inggris bisa 8.000 pound sterling.
"Ibaratnya mobil. Mobil mewah tidak akan menggusur mobil Avanza. Apakah Mercy akan mendesak Avanza. Tidak. Ada segmen tersendiri," katanya menegaskan.
Untuk itu, Nasir akan mendorong PTS berkolaborasi dengan perguruan tinggi asing sehingga PTS juga akan bisa berkelas dunia.
"Jika UMS berkolaborasi dengan perguruan tinggi asing, maka lima tahun berikutnya bisa menjadi kelas dunia. Mahasiswanya dari mana-mana, bahkan mahasiswa asing akan kuliah di UMS," katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil