Kementerian Koperasi dan UKM menggelar pelatihan peningkatan kapasitas SDM di Kalimantan Barat untuk meningkatkan daya saing UMKM?dan koperasi.
Deputi Bidang Pengembangan SDM Kementerian Koperasi dan UKM Prakoso BS mengatakan tujuan pelatihan ini adalah untuk meningkatkan pertumbuhan wirausaha baru serta memberikan pengetahuan tentang perkoperasian kepada PPKL dan masyarakat.
"Selain itu, pelatihan ini untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para wirausaha baru di bidang teknologi informasi," katanya di Pontianak, belum lama ini.
Di depan peserta pelatihan sebanyak 260 orang, Prakoso menyebutkan pelatihan ini juga untuk memberikan pengetahuan kepada lembaga keuangan mikro (LKM) tentang azas-azas koperasi dan benefitnya. Yang tak kalah penting juga adalah memberikan pengetahuan dan wawasan peserta tentang pentingnya Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) yang sudah disertifikasi Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
"Kita juga akan menyosialisasikan change of mind atau mengubah?mindset pemuda dan masyarakat dari job seeker (pencari kerja) menjadi job creater (pencipta lapangan pekerjaan)," kata Prakoso.
Oleh karena itu, kata Prakoso, dalam pelatihan itu akan diberikan pengetahuan dan wawasan peserta tentang langkah-langkah dalam berwirausaha.
"Memotivasi para peserta untuk terus memiliki jiwa kewirausahaan yaitu adanya kreativitas dan inovasi serta risk taker?dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara untuk mencapai kemandirian dalam perekonomian nasional," imbuhnya.
Prakoso berharap setelah selesai mengikuti pelatihan ini para peserta bisa meningkatkan jiwa kewirausahaan atau spirit of entrepreneurship?sebagai way of life?khususnya bagi peserta pelatihan dan masyarakat Indonesia secara umum.
Dapat mengaplikasikan teori yang disampaikan instruktur yang salah satunya tentang Teknik Menyusun Rencana Usaha agar peserta lebih feasible dan bankable dalam mengakses sumber permodalan dalam pengembangan usaha.
"Saya juga berharap peserta termotivasi dan memiliki inspirasi dalam mengembangkan usahanya," tandas Prakoso.
Sedangkan untuk peserta dari kalangan pengurus koperasi, diharapkan dapat meningkatkan kinerjanya dalam pengelolaan koperasi di samping peserta dapat meningkatkan keterampilan dan profesionalitas di bidangnya. "Lembaga keuangan mikro yang dikelola berdasarkan azas koperasi dapat maju dan berkembang sejajar dengan lembaga keuangan lainnya," kata Prakoso.
Sehingga, kata Prakoso, hal itu berdampak terhadap meningkatnya jumlah UMKM yang naik kelas , usaha mikro menjadi usaha kecil, usaha kecil menjadi usaha menengah, dan seterusnya. "Juga menurunkan jumlah idle job (angka pengangguran) dan angka kemiskinan, termasuk mengampanyekan azas-azas koperasi sebagai true of ekonomi kerakyatan," tukas Prakoso.
Dalam kesempatan kali ini?ada delapan jenis pelatihan yang diberikan di antaranya pelatihan perkoperasian bagi masyarakat strategis, pelatihan bagi pengelola LKM berbasis kompetensi, pelatihan manajemen SDM KUKM berbasis kompetensi bagi juru buku koperasi, pelatihan kewirausahaan melalui GKN bagi pemuda dan mahasiswa.
Selain itu, pelatihan kewirausahaan melalui GKN berbasis gender, pelatihan vokasional keterampilan teknis bagi SDM KUMKM, pelatihan peningkatan pemahaman perkoperasian bagi PPKL, hingga pelatihan vokasional berbasis e-commerce.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ning Rahayu
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: