Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Angka Kematian Ibu Melahirkan di Sumut Capai 194 Jiwa

        Angka Kematian Ibu Melahirkan di Sumut Capai 194 Jiwa Kredit Foto: Khairunnisak Lubis
        Warta Ekonomi, Medan -

        Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Erry Nuradi mengatakan angka kematian ibu melahirkan di Sumatera Utara (Sumut) mencapai 194 jiwa pada tahun 2017. Jumlah tersebut mengalami penurunan dari tahun 2016 yakni 240 jiwa.

        ?Begitu juga dengan angka kematian bayi di tahun 2017 ada 1.062 orang, turun dari 1.080 di tahun 2016,?? katanya, Selasa (20/3/2018).

        Lanjutnya,?bahwa jumlah kematian ibu melahirkan tahun 2017 tersebut mengalami penurunan dari tahun 2016 yakni 240 jiwa. Begitu juga dengan angka kematian bayi ditahun 2017 ada 1.062 turun dari 1.080 di tahun 2016.

        Dikatakan Gubsu, walaupun angka kematian ibu melahirkan dan angka kematian bayi menunjukkan penurunan, namun bidang kesehatan memiliki indicator sustaninable development goals yakni mengurangi angka kematian ibu hingga di bawah 70 per 100.000 kelahiran hidup dan menurunkan angka kematian neonatal menjadi 12 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2030.

        ?Untuk profil kesehatan Provinsi Sumatera Utara tahun 2016 menunjukkan bahwa rasio dokter spesialis, termasuk dokter spesialis kebidanan terhadap 100.000 penduduk sebesar 19.80, sedangkan rasio bidan terhadap 100.000 penduduk sebesar 139,53. Hal ini menunjukkan masih kurangnya jumlah doker spesialis dan penyebarannya juga tidak merata di 33 kabupaten/kota,? ujarnya.

        Menurut Erry Nuradi, salah satu upaya penurunan angka kematian ibu dan bayi adalah memberikan perhatian yang serius? dalam? masalah komplikasi pada saat kehamilan, persalinan dan nifas.

        Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Sumut, menyebutkan di Sumut sudah ada 156 Puskesmas yang mampu memberikan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (Poned) yaitu dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan obstetri dan neonatal emergensi di tingkat pelayanan dasar, dan di tingkat pelayanan rujukan primer melalui rumah sakit mampu pelayanan obstetri neonatal emergensi komprehensif (Ponek).

        Untuk itulah, kata Gubsu, Dinas Kesehatan Sumut telah melakukan berbagai upaya meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir, diantaranya dengan meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kesungguhan dari tenaga kesehatan terkait, dengan harapan akan terjadi peningkatan kualitas layanan di tingkat pertama sampai rujukan tertinggi.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Khairunnisak Lubis
        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: