Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal berpendapat Perry Warjiyo, yang telah disetujui Komisi XI DPR RI menjadi Gubernur Bank Indonesia periode 2018-2023, perlu memecahkan masalah transmisi kebijakan moneter.
"Masalahnya sekarang ada di transmisi. Jangankan ketika naik suku bunganya, ketika turun saja lambat (transmisinya)," kata Faisal ditemui usai sebuah diskusi di Jakarta, Rabu (28/3/2018).
Transmisi kebijakan moneter sering diartikan sebagai mekanisme perubahan suku bunga acuan sampai mempengaruhi inflasi. Hal itu terjadi melalui interaksi antara Bank Sentral, perbankan, sektor keuangan, dan sektor riil.
Perubahan suku bunga acuan memengaruhi inflasi melalui berbagai jalur, diantaranya suku bunga, kredit, nilai tukar, harga aset, dan ekspektasi.
Selain itu, Faisal juga menilai bahwa Perry mempunyai pemahaman yang mumpuni di bidang moneter sesuai dengan latar belakangnya berkecimpung di sektor tersebut.
Ia juga mendorong peran Bank Sentral untuk lebih giat membantu pemerintah dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi.
Sebelumnya, Perry Warjiyo telah disetujui Komisi XI DPR menjadi Gubernur Bank Indonesia dan Dody Budi Waluyo menjadi Deputi Gubernur BI.
Selanjutnya, hasil uji kepatutan dan kelayakan itu akan dikirimkan Komisi XI kepada pimpinan DPR untuk diserahkan kepada Badan Musyawarah dan selanjutnya disahkan di Sidang Paripurna DPR.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: