Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        NISP Bagi Saham Bonus 1:1

        NISP Bagi Saham Bonus 1:1 Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) sepakat untuk membagi saham bonus yang berasal dari kapitalisasi agio saham dengan rasio 1:1. Nantinya, setiap pemegang satu lembar saham NISP akan mendapatkan satu lembar saham bonus.

        Presiden Direktur NISP Parwati Surjaudaja mengatakan dengan adanya pembagian saham bonus dari kapitalisasi agio saham ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah saham yang dimiliki pemodal. Selain pembagian saham bonus, RUPST NISP juga menyetujui penggunaan laba tahun buku 2017 sebesar Rp2,2 triliun setelah dikurangi cadangan umum sebesar Rp100 juta sepenuhnya akan digunakan untuk memperkuat posisi permodalan Perseroan dan tidak dibagikan sebagal dividen kepada para pemegang saham.

        Pemegang saham juga menyetujui pembelian kembali saham NISP atau buy back dengan jumlah maksimum 400.000 saham atau 0,003% dari total saham yang telah dikeluarkan dan disetor penuh. Hal itu dilakukan dalam rangka pemberian remunerasi yang bersifat variabel kepada manajemen dan kawawan dengan mengacu pada POJK No. 30/POJK.04I2017.

        "RUPST juga menyepakati perubahan anggaran dasar Perseroan dengan meningkatkan modal dasar menjadi Rp6,25 triliun, terdiri dari 50 miliar saham dengan nilai nominal Rp125 per saham. Menyetujui Rencana Aksi (Recovery Plan) termasuk persetujuan memiliki instrumen utang yang memiliki karakteristik modal sesuai POJK No. 14IIPOJK0312017," katanya di Jakarta, Selasa (3/4/2018).

        Terkait kinerja, dalam menghadapi kondisi perekonomian yang penuh dinamika, NISP sendiri dapat mempertahankan pertumbuhannya dengan sehat dan berkelanjutan. Tercatat, hingga akhir tahun 2017, perseroan berhasil membukukan kenaikan laba bersih hingga mencapai 22% menjadi Rp2,2 triliun dari Rp1,8 triliun pada tahun sebelumnya.

        Pertumbuhan laba positif itu ditopang oleh kenaikan kredit sebesar 14% dari Rp Rp93,4 triliun menjadi Rp106 triliun pada akhir 2017. Pertumbuhan juga diraih dalam perhimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 10% dari Rp103,6 triliun pada akhir 2016 menjadi Rp113,4 triliun pada akhir 2017.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Gito Adiputro Wiratno
        Editor: Fauziah Nurul Hidayah

        Bagikan Artikel: