PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP) berencana mencari dana lewat pasar modal melalui penambahan modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue.?
Presiden Direktur MNC Bank Benny Purnomo mengungkapkan bahwa perseroan mengincar dana senilai Rp480 miliar dari aksi korporasi tersebut.?
"Kami sedang proses rights issue sesuai dengan komitmen, terus memperkuat modal hingga Rp480 miliar, tepatnya Rp489 miliar," katanya di Bakoel Koffie Cikini, Jakarta, Selasa (17/4/2018). Menurutnya, dana tersebut akan digunakan untuk menambah modal perseroan dalam mendorong kinerja usaha.
Benny menegaskan, pelaksaaan aksi korporasi tersebut telah diajukan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan diharapkan izin tersebut akan terbit pada akhir Mei 2018.
Penawaran rights issue ini dipatok Rp100 per lembar saham. Saat ini harga saham MNC di pasar modal sebesar Rp52 per lembar. Itu artinya, MNC Bank menawarkan harga dua kali lipat dari banderol saham perseroan saat ini.
Selain itu, Benny juga menyampaikan, dalam rangka mendukung ekosistem sistem pembayaran di dalam negeri yang saling terkoneksi, MNC Bank merilis kartu ATM berlogo Gerbang Pembayaran Nasional (GPN).
Penerbitan kartu GPN selaras dengan komitmen pemerintah mengintegrasikan berbagai instrumen dan kanal pembayaran secara nasional demi terciptanya efisiensi sistem pembayaran, meningkatkan keamanan, dan memperkuat kemandirian sistem pembayaran nasional.
"Kita juga meluncurkan kartu baru berlogo GPN, 1 April tadi. Ini sebagai support kita kepada BI," ujar Benny.
Peralihan dari kartu ATM berbentuk magnetic stripe ke microchip tersebut agar menjaga keamanan para nasabah menghindari adanya tindakan skimming yang akhir-akhir ini melanda perbankan nasional di Indonesia.
"Iya dong, kita sudah pakai microchip biar tidak di-skimming. Terpenting, ada logo GPN-nya," katanya.
Benny memaparkan, "kartu ATM berlogo GPN rencananya dicetak sebanyak 100.000 dan akan kami sebarkan ke nasabah internal dulu. Pergantiannya bertahap, mulai satu April sudah ada chip demi memenuhi kebutuhan konsumen kita."
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Fauziah Nurul Hidayah