Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kemendag Boyong 46 Perusahaan ke Bangladesh

        Kemendag Boyong 46 Perusahaan ke Bangladesh Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus memperkuat penetrasi pasar nontradisional ke Asia Selatan. Salah satunya melalui kegiatan misi dagang Bangladesh yang akan dilaksanakan pada 26-28 April 2018 mendatang.

        Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Ditjen PEN) Arlinda mengungkapkan hingga saat ini sebanyak 46 perusahaan telah memastikan turut mengemban misi perdagangan dengan delegasi sebanyak 96 peserta.

        "Para pengusaha ini telah menjalin komunikasi dagang dengan 122 buyer Bangladesh yang terdiri atas 103 perusahaan importir dan 19 delegasi Kadin Bangladesh," kata Arlinda di Jakarta, Selasa (24/4/2018).

        Arlinda mengatakan, Bangladesh merupakan pasar nontradisional yang sangat potensial bagi ekspor Indonesia. Dengan jumlah peduduk yang besar dan pertumbuhan ekonomi yang cukup baik, telah tercipta 20%-25% golongan menengah yang merupakan potensi besar bagi Indonesia untuk membuka pasar lebih lebar.

        "Kegiatan misi dagang ke Bangladesh merupakan tindak lanjut kunjungan Presiden Joko Widodo," tambahnya.

        Dalam misi dagang Bangladesh, lanjut dia, pihaknya akan membawa sejumlah perusahaan besar dari berbagai sektor seperti sawit, fesyen, makanan dan minuman, otomotif, BUMN, jasa, furnitur, dan instansi daerah.

        "Kami juga telah mengagendakan pertemuan penting para pengusaha kedua negara dalam sejumlah kegiatan seperti Business Forum dan Business Matching serta kunjungan ke importir minyak kelapa sawit, Meghna Group of Industries (MGI)," paparnya.

        MGI merupakan salah satu perusahaan konglomerat terbesar dan terkemuka di Bangladesh. Dengan omzet US$2 miliar dan aset US$1 miliar, MGI saat ini mengoperasikan 32 perusahaan dan 30 industri termasuk pengolahan minyak nabati, yaitu Tanveer Oil Mills Ltd.

        Di bidang investasi, Bangladesh menawarkan iklim bisnis yang menguntungkan dengan adanya fasilitas Bangladesh Economic Zone dan kebijakan pemerintah yang mendukung sektor bisnis. Pemerintah Bangladesh juga memberikan berbagai insentif di sektor industri melalui mekanisme kerja sama pemerintah dan swasta.

        "Dengan pertumbuhan ekonomi yang stabil dan iklim investasi yang menguntungkan, prospek ekonomi dan bisnis di Bangladesh sangat luas," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Boyke P. Siregar
        Editor: Fauziah Nurul Hidayah

        Bagikan Artikel: