Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara menegaskan tidak segan menutup platform Facebook bila masalah kebocoran data tidak dijadikan momentum Facebook untuk mengevaluasi.
"Saya tidak pernah ada keraguan untuk menutup (Facebook)," kata Rudiantara kepada wartawan seusai peluncuran OnlinePajak dengan pemanfaatan teknologi blockchain?di Jakarta, Jumat (27/4/2018).
Menurut pria yang biasa disapa Chief RA tersebut sejatinya penggunaan Facebook untuk mencari teman yang tidak lama bertemu.
"Di Indonesia, platform ini dipakai untuk mencari berkah. Di Amerika jarang seperti itu," lanjutnya.
Namun, ia menyoalkan penggunaan Facebook di Myanmar yang disalahgunakan kelompok tertentu. Ia menyebut kasus Rohingya yang bisa memperpecah umat beragama.
"Yang membuat saya concern adalah penggunaan Facebook di Myanmar. Begitu juga di Sri Lanka yang bisa memecah belah kelompok agama," terangnya.
Krisis yang mendera Facebook sebelumnya melibatkan Cambridge Analytica terkait upaya pemenangan Presiden Trump di AS.
"Facebook itu isinya berkaitan dengan data compromise penggunaan data secara tidak sah dan benar. Bahkan, dari 50 juta jadi 80 juta saya sendiri belum yakin akhir dari kasus compromise data ini dengan 80 juta dan 1,1 juta masyarakat Indonesia," terangnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Dina Kusumaningrum
Editor: Fauziah Nurul Hidayah