Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Jelang Ramadan Harga Daging di Medan Diprediksi Naik Hingga 300%

        Jelang Ramadan Harga Daging di Medan Diprediksi Naik Hingga 300% Kredit Foto: Antara/Adiwinata Solihin
        Warta Ekonomi, Medan -

        Sejauh ini, harga daging sapi di Medan memang terbilang sangat stabil. Bahkan cenderung mengalami penurunan. Namun menjelang ramadan ini harus diwaspadai, sebab diperkirakan lonjakan kenaikan konsumsi daging sapi bisa mencapai 300% dibandingkan dengan hari-hari biasa. Sehingga tren konsumsi ini sangat berpeluang memicu kenaikan harga.?

        Pengamat Ekonomi Sumut, Gunawan Benjamin mengatakan, sebelum ramadan, masyarakat lakukan punggahan yang kerap memicu kenaikan tren permintaan daging. Peningkatan konsumsi tersebut sangat berpeluang memicu kenaikan harga jika tidak diimbangi dengan pasokan yang cukup. Beberapa masalah mendasarnya ada disitu. Walau demikian pasokan yang cukup bukan berarti tidak akan memicu kenaikan harga.

        "Sejauh ini harga daging sapi di jual dikisaran Rp110 hingga Rp120 ribu per kg. Jika nanti permintaan tinggi, dan mampu diimbangi dengan pasokan yang cukup. Potensi kenaikan harga daging tetap berpeluang terjadi. Pemicunya adalah karena pedagang itu membeli sapi hidup. Sementara konsumen itu lebih membutuhkan dagingnya saja," katanya, Senin (7/5/2018).

        Diumpamakannya, seorang pedagang yang membeli satu ekor sapi hidup, tentunya harus membuang isi perut. Dagingnya dijual. Namun tidak demikian semudah menjual kaki, kepala, tulang ataupun kulit. Tren konsumsi daging yang melonjak tersebut, ternyata tidak diimbangi dengan permintaan akan kepala, tulang, kaki, jeroan ataupun kulit.?

        "Sehingga pedagang ini yang akan mensubstitusi kerugian menjual daging. Jadi kalau bagian sapi yang kurang laku dijual tersebut, terpaksa harus dikompensasi dengan menaikkan harga dagingnya. Jadi harga daging tetap berpeluang naik sekalipun persedian sapinya cukup," ujarnya.

        Untuk itu, penting agar pemerintah terus memantau perkembangan harga daging sapi. Bagi masyarakat sebaiknya dihimbau untuk bijak dalam mengkonsumsi daging. Jangan terbawa nafsu untuk harus makan daging sapi di saat-saat tertentu. Tetapi sebaiknya lebih terfokus kepada esensi dari ramadan itu sendiri.

        "Kebiasaan dimasyarakat kita itu pada umumnya konsumsinya naik di saat saat tertentu. Padahal konsumsinya itu kan ada banyak alternatifnya. Gak harus satu komoditas pangan tertentu. Yang sudah pasti tetap jadi komoditas pokok itu beras. Kalau daging sapi banyak substitusinya, ada daging ayam, kambing, telur ayam, ikan maupun sumber protein lain seperti tahu atau tempe," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Khairunnisak Lubis
        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: