Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        BI Tidak Panik Rupiah Tembus Rp14.000

        BI Tidak Panik Rupiah Tembus Rp14.000 Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Bank Indonesia menilai peluang penguatan nilai tukar rupiah masih terbuka dalam beberapa waktu ke depan karena indikator fundamen ekonomi domestik yang masih terjaga.

        Deputi Gubernur Bank Indonesia, Dody Waluyo, mengatakan tekanan terhadap rupiah dalam dua hari terakhir lebih didominasi faktor eksternal karena dinamika ekonomi AS. Ia memastikan investor melihat indikator fundamen domestik seperti inflasi yang terus mendekati sasaran bawah dalam rentang 2,5-4,5%, defisit APBN yang terjaga, dan pergerakkan defisit transkasi berjalan yang masih dalam rentang sehat.

        "Penguatan rupiah tetap terbuka dari sisi kondisi domestik yang terjaga," ujarnya di Jakarta, Selasa (8/5/2018).

        Dody juga mengatakan realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal I-2018 yang sebesar 5,06% (yoy) masih positif dan sejalan dengan sasaran BI untuk laju pertumbuhan 5,1-5,5% di 2018. Namun, jika merujuk pernyataan BI sebelumnya, angka pertumbuhan itu di bawah ekspetasi BI yang melihat pertumbuhan ekonomi kuartal I-2018 bisa mencapai 5,1% (yoy).

        "Asesmen BI terhadap PDB tetap positif dan akan mencapai proyeksi 5,1-,5,5 persen di akhir 2018," ujarnya.

        Untuk pertama kali sejak Desember 2015, rupiah melemah hingga melewati batas psikologis Rp14.000 per dolar AS pada Senin kemarin. Di pasar spot, rupiah diperdagangkan hingga Rp14.003 per dolar AS.

        Adapun pada Selasa ini, rupiah tampak masih depresiatif. Kurs acuan Jakarta Interbank Spot Dolar Rate (Jisdor) yang diumumkan Bank Indonesia menunjukkan nilai tukar rupiah melemah ke Rp14.036 per dolar Amerika Serikat. Rupiah yang ditransaksikan antarbank pada Selasa pagi juga melemah sebesar 35 poin menjadi Rp14.028.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Cahyo Prayogo

        Bagikan Artikel: