- Home
- /
- New Economy
- /
- Energi
Resmikan 15 Sumur Bor dan 21 Pembangkit Listrik di Sulsel, Menteri Jonan Pesan Ini
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia, Ignasius Jonan, meresmikan 15 sumur bor dan 21 pembangkit listrik tenaga Energi Baru Terbarukan (EBT) se-Sulsel. Seremonial peresmian dipusatkan di Desa Batujala, Kecamatan Bontoramba, Kabupaten Jeneponto, Sulsel, Rabu (9/5). Sumur bor maupun pembangkit listrik (PLTS dan PLTMH) yang diresmikan dibangun menggunakan APBN 2017.
Dalam sambutannya, Menteri Jonan berpesan agar warga dapat menjaga dan merawat sederet infrastruktur itu dengan baik. Pasalnya, infrastruktur tersebut dibangun menggunakan uang rakyat dan dikembalikan lagi ke rakyat. "Amanat Presiden Joko Widodo, bahwa pelayanan diprioritaskan langsung ke masyarakat. APBN untuk sebesar-besarnya untuk rakyat. Ini hasilnya nyata untuk masyarakat," ucap Menteri Jonan, dalam siaran persnya, belum lama ini.
Kepada warga penerima manfaat hasil pembangunan melalui Kementerian ESDM yang hadir, Menteri Jonan berpesan, "Mohon dijaga dengan baik, untuk sumur bor kalau dirawat patungan Rp 5.000 hingga Rp 20.000 untuk kebutuhan air maupun listrik, saya fikir tidak akan memberatkan warga. Mari dijaga dan dikelola sama-sama," harap dia.
Menurut Menteri Jonan, satu sumur bor biasanya dapat dimanfaatkan oleh sekitar 3.000 jiwa. "Di desa (Batujala) ini jumlah warga sekitar 600 jiwa. Mohon dapat dibagi juga kepada warga desa sekitar yang membutuhkan," pesannya lagi.?
Lebih jauh, Menteri Jonan menyampaikan khusus untuk pembangkit listrik, Sulsel merupakan provinsi pelopor EBT. "Setelah PLTB Sidrap 75 MW, PLTB Tolo I 72 MW dan diharapkan Sulsel yang kaya dengan pohon aren juga nantinya menjadi produsen campuran bensin, sekaligus menumbuhkan ekonomi masyarakat. Kita dorong campuran 5 persen bioetanol untuk bahan bakar agar langit Sulsel tetap biru," ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM RI, Rudy Suhendar, melaporkan sumur bor yang diresmikan hari ini adalah hasil kegiatan pada 2017 yaitu sebanyak 15 sumur yang berada di 8 kabupaten/kota. Belasan sumur bor itu memiliki kapasitas debit total 25,7 liter/detik dan kapasitas layanan untuk 12.360 jiwa.
Sementara itu, untuk memenuhi kebutuhan energi di masyarakat, sejak tahun anggaran 2011-2017, Ditjen EBTKE telah melaksanakan pembangunan infrastruktur sebanyak tidak kurang dari 700 unit. Lebih dari separuhnya merupakan pembangkit listrik EBT yang diprioritaskan untuk masyarakat yang berada di wilayah 3T (tertinggal, terdepan dan terluar) yang sangat sulit dijangkau oleh jaringan listrik PLN.
Adapun 21 unit pembangkit listrik EBT yang diresmikan hari ini berkapasitas total dengan total daya 1.688 kW. Adapun total sambungan 4.926 rumah dengan nilai aset sebesar Rp136.528.768.595, tersebar di kabupaten/kota di Sulsel.?
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Vicky Fadil