PT Astra Agro Lestari Tbk kembali meraih penghargaan dalam gelaran Indonesia Most Admired Companies Awards (IMAC) 2018 yang diselenggarakan majalah Warta Ekonomi, Rabu (9/5/2018).?Perseroan dinilai berhasil bertahan di era disrupsi ekonomi yang terjadi tidak hanya di Indonesia, namun di hampir seluruh belahan dunia.
Direktur Keuangan Astra Agro Lestari, Mario C.S. Gultom, yang hadir menerima penghargaan IMAC ke-15 ini menyatakan bahwa Astra Agro sendiri telah menunjukkan kinerja keuangan yang cukup baik sepanjang tahun 2017.
"Tahun 2015 industri sawit sempat mengalami penurunan. Namun, kembali membaik pada tahun 2016. Tren positif terus berlanjut hingga tahun 2017," ungkapnya.
Mario juga berharap?di tahun-tahun mendatang, Astra Agro Lestari akan terus melanjutkan tren positif sehingga bisa menjadi salah satu perusahaan nasional yang terus dapat diandalkan di mata dunia.
Kinerja keuangan yang baik menjadi salah satu kriteria penting dalam menentukan pemenang IMAC 2018 ini. Selain itu, kualitas produk?dan?jasa yang dihasilkan, kegiatan sosial yang dirasakan oleh masyarakat sekitar, serta daya saing global yang menjadi kunci memenangkan persaingan bisnis juga menjadi bahan pertimbangan.
Sejalan dengan pernyataan tersebut, Vice President of Communication Astra Agro Lestari, Tofan Mahdi mengaminkan bahwa industri sawit sebagai salah satu komoditas unggulan Indonesia saat ini memegang peranan yang sangat strategis.
"Industri kelapa sawit sebagai salah satu komoditas berdaya saing global yang dimiliki Indonesia, perlu mendapatkan dukungan yang lebih banyak agar mampu memberikan kontribusi lebih maksimal," ungkapnya.
CEO?sekaligus Chief Editor Warta Ekonomi, M. Ihsan, mengatakan bahwa era disrupsi ekonomi tidak bisa dihindarkan oleh para pelaku bisnis, namun harus dihadapi.
"Inilah mengapa apresiasi ini sengaja kami berikan kepada perusahaan-perusahaan yang dinilai menunjukkan konsistensi di tengah disrupsi ekonomi," ungkapnya.
Penilaian peraih penghargaan didasarkan dari hasil survei yang dilakukan di sosial media dengan melibatkan tidak kurang dari 18.000 responden. Parameter yang dipakai meliputi corporate image, financial image, human resources image, product and services image, global competitiveness image, dan social image.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fauziah Nurul Hidayah
Editor: Fauziah Nurul Hidayah
Tag Terkait: