Pembuat ponsel pintar asal China, Vivo, memperkuat konsistensinya yang berasal dari tim Riset dan Pengembangan (R&D). Vivo saat ini memiliki tim R&D independen yang tersebar di tujuh negara. Tim R&D ini tidak hanya bekerja dan fokus untuk inovasi teknologi di satu market saja, tetapi untuk beragam market d imana smartphone Vivo dijual.
Adapun inovasi teknologi yang diperkenalkan oleh Vivo Smartphone fitur pemindai sidik jari di dalam layar. Vivo pertama kali memperkenalkan konsep pemindai sidik jari di dalam layar atau in-display fingerprint scanner pada MWC 2017 lalu.
"Meskipun fitur pemindai sidik jari yang digunakan dalam X20 Under Display dan X21 Under Display belum mencapai setengah layar seperti yang diterapkan di Apex Concept, Vivo menjadi brand pertama di dunia yang berhasil mengaplikasikan untuk smartphone siap produksi," tulisnya, Rabu (23/5/2018).
Kemudian, cara kerja teknologi?in-display fingerprint scanner?cukup unik. Layar OLED memancarkan cahaya yang menembus kaca penutup untuk menerangi area pemindai sidik jari.?
"Sensor sidik jari di bawah layar memungkinkan bezel layar yang semakin tipis dan tentunya desain yang semakin compact tanpa adanya tombol pemindai sidik jari yang umum ditempatkan belakang smartphone," tuturnya.
Dalam pengembangan desain produk terbaru, tujuan yang ingin dicapai Vivo yaitu desain bezel-less. Hal ini terlihat pada perkembangan desain, baik pada V5, V7+, dan V7. Hingga saat ini, V9 diklaim sebagai smartphone dengan rasio layar tertinggi di dunia. Selain VSeries, pengembangan desain layar juga terlihat pada XSeries yang semakin bezel-less serta compact dan nyaman digenggam.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Dina Kusumaningrum
Editor: Fauziah Nurul Hidayah
Tag Terkait: