Pemprov Banten melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) akan menggelontorkan stok daging merah beku dalam jumlah besar menjalang Hari Raya Idul Fitri 1439 Hijriyah, dalam upaya mencegah kenaikan harga tinggi untuk komoditas daging merah segar di pasaran.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Banten Babar Suharso di Serang, Selasa mengatakan, pihaknya secara masif sudah mulai memperkenalkan daging beku kepada masyarakat sejak tahun kemarin. Meski awalnya kurang diminati namun saat ini sudah mulai diterima di kalangan masyarakat mengenai keberadaan daging beku tersebut.
"Masyarakat sudah mulai mengenal daging beku. Gelontoran daging beku sejak tahun lalu itu kurang diminati, tapi sekarang mulai diterima. Terutama untuk industri olahan makanan seperti warung nasi padang dan bakso," kata Babar Suharso di sela-sela pasar murah di halaman Masjid Raya Albantani, KP3B di Serang, Selasa.
Menurut Babr, dengan minat masyarakat akan daging beku yang meningkat, maka pihaknya akan terus menggolontorkan komoditas tersebut, terlebih jelang lebaran. Sehingga pada akhirnya mampu menekan harga daging merah segar yang harganya biasa meroket di periode yang sama.
"Harga untuk daging sapi beku bisa Rp70.000 per kg meski HET Rp 80.000 per kilogram. Daging kerbau beku Rp75.000 per kilogram. Kalau daging merah segar saat ini Rp120.000 per kilogram. Dengan daging beku ini diharapkan harga daging merah segar bisa normal," kata Babar.
Pihaknya menjamin dengan kebijakan menggelontorkan daging beku akan terus konsisten, karena stok komoditas tersebut sangat melimpah. Babar juga mengimbau agar rumah tangga bisa mencoba daging beku seperti yang dilakukan industri olahan makanan sebelumnya.
"Stok memang melimpah. Jauh-jauh hari sudah kita siapkan. Kualitas daging beku juga sudah disesuaikan dengan kebutuhan lokal. Misalnya untuk olahan rendang dan bakso, juga kerberlangsungan produk selalu ada, jadi bisa diandalkan," kata dia.
Menurut Babar, untuk meningkatkan minat masyarakat, penjualan daging beku juga disertakan dalam kegiatan pasar murah di setiap kegiatan yang dilaksanakan pemerintah maupun lembaga lain. Untuk kegiatan pasar mruah Disperindag Banten pihaknya menyiapkan seberat 4,5 ton daging beku.
"Kalau tahun lalu satu titik, tahun ini kita juga bergabung Disperindag kabupaten/kota di delapan titik. Itu untuk memperbanyak frekuensi pasar murah dalam rangka paling tidak mengintervensi harga. Di pasar murah kami sediakan paket kebutuhan pokok dengan rentang harga Rp 50.000 hingga Rp 75.000 per paket," kata dia.
Gubernur Banten Wahidin Halim berharap masyarakat mendapatkan barang murah di pasar murah tersebut. Mengingat harga beberapa komiditas seperti sayuran dan lainnya mengalami kenaikan akibat bertambahnya jumlah permintaan menjelang lebaran.
Wahidin Halim juga mengajak masyarakat Banten untuk mulai mengembangkan komoditas cabai di rumah tangganya masing-masing. Dengan demikian, mereka bisa memenuhi kebutuhannya dan tidak kebingungan dengan kenaikan harga di pasaran.
"Mulai mengembangkan cabai di rumah tangga masing-masing, menanaman cabai. Kalau yang lain, daging, memang tidak punya peternakan. Mekanisme pasar selama ini masih terkontrol, kami pantau terus harga di lapangan," kata Wahidin.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat